Pengertian Membaca Kritis

Membaca-KritikDi sekolah dan pusat pendidikan, anak-anak belajar membaca, menulis, operasi matematika dan serangkaian pengetahuan dari semua jenis mata pelajaran. Tanpa ragu, setiap bidang pengetahuan itu penting. Tapi membaca memiliki relevansi khusus karena mempengaruhi mata pelajaran apapun. Baik dalam matematika, sejarah atau ilmu alam, membaca harus digunakan sebagai sarana untuk memperoleh pemahaman yang memadai tentang isinya.

Membaca adalah keterampilan intelektual yang dicapai sebagian besar anak setelah periode pelatihan. Seiring waktu, membaca menjadi lebih kompleks; menggabungkan kosakata yang lebih luas dan lebih khusus.

Bisa dikatakan mayoritas penduduk bisa membaca, tetapi tidak semua orang mengerti apa yang mereka baca. Untuk itu, diperlukan pembacaan kritis. Ini terdiri dari pemahaman yang mendalam tentang teks atau dokumen yang sedang dibaca. Untuk mencapai hal ini, diperlukan tingkat kedewasaan dan pelatihan yang tinggi.

Pembaca kritis adalah orang yang berdialog dengan teks. Dia tahu bagaimana menafsirkan semua informasi dengan cara yang lancar.Membaca kritis juga menyiratkan bahwa pembaca berdebat dengan kata-kata. Ada sikap kritis dalam aktivitasnya dan dia tidak membatasi diri untuk merangkai kata-kata. Sikap kritis ini membutuhkan banyak bacaan sebelumnya. Kemampuan analitis adalah kunci dalam melakukan pembacaan kritis.

Sebuah teks dapat memiliki struktur yang kompleks. Isinya terkadang memiliki makna ganda. Ada permainan kata, ekspresi bahasa Latin atau bahasa lain, register populer, kutipan dan, pada akhirnya, kata-kata dalam sebuah teks memiliki banyak pendekatan. Konsekuensinya, jika kita ingin terampil membaca, harus kritis, mampu mempertanyakan isi. Jangan lupa bahwa penulis memiliki tujuan dalam pesannya (untuk menginformasikan, berkomentar, berdebat, menganalisis…) dan pembaca harus memahami apa maksud sebenarnya. Bisa jadi pembacaan non-kritis membawa pembaca pada kesimpulan yang berlawanan dengan teks.

Ketika pembacaan kritis tidak dilakukan, terlihat pemiskinan bacaan. Untuk alasan ini, kita berbicara tentang fenomena buta huruf fungsional, yaitu orang yang dapat membaca tetapi tidak dapat mengasimilasi makna teks dengan benar.

Topik dalam Membaca Kritis

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET