Pengertian Filsafat Kuno

filsafat kunofilsafat, dan sejenisnya disiplin lain seperti sejarah, dapat dibagi sesuai dengan tahapan yang berbeda mereka dari waktu ke waktu. Filsafat Kuno mengacu pada periode filsafat yang berkisar dari refleksi dan kontribusi para pemikir pra-Socrates pada abad Vl SM. C hingga abad IV kita dengan karya San Agustín. Ini berarti bahwa itu adalah periode perkiraan 1000 tahun dalam sejarah filsafat. Harus diingat bahwa ketika menggunakan istilah filsafat kita mengacu pada filsafat Barat, karena sejarah filsafat Timur memiliki kronologi dan pendekatan dengan parameter lain.

Landmark utama dan tokoh filsafat kuno

Para filsuf pra-Socrates adalah yang pertama dianggap sebagai filsuf. Kelompok pemikir ini terdiri dari Thales, Anaximander dan Anaximenes. Masing-masing dari mereka mengusulkan prinsip asli realitas (arché) dan, di sisi lain, mereka menentang penjelasan mitos dari tradisi sebelumnya (untuk alasan ini dikatakan bahwa pra-Socrates mewakili peralihan dari mitos ke logos).

Socrates adalah sosok kuno yang relevan. Dia adalah penggagas tradisi filosofis berdasarkan dialog dan penanganan masalah yang mempengaruhi masyarakat (seperti keadilan, kewajiban warga negara atau pendidikan ). Socrates adalah guru Plato, yang dalam karya-karyanya merefleksikan bagaimana seharusnya bentuk pemerintahan yang ideal. Kaum sofis sezaman dengan Plato dan membela relativisme dan skeptisisme sebagai pendekatan untuk menghindari segala bentuk dogmatisme. Aristoteles belajar di akademi Plato tetapi setelah mencapai kedewasaan intelektual, pendekatannya beralih ke masalah dan minat lain (Aristoteles adalah bapak logika sebagai suatu disiplin, membuat klasifikasi pertama dunia hewan, mempelajari berbagai bentuk pemerintahan dan menyumbangkan refleksi menarik tentang etika dan cabang lain dari pengetahuan filosofis).

Pythagoras dan aliran Pythagorasnya mewakili tonggak penting dalam filsafat kuno, karena kriteria dan ide matematika dimasukkan ke dalam refleksi filosofis.

Tradisi Socrates terbayar, seperti yang muncul setelah serangkaian aliran filosofis yang diilhami oleh ajaran Socrates ( mazhab Megarian, Sinis atau Cyrenaica adalah tiga contoh tradisi filosofis penting yang didasarkan pada semangat Sokrates).

Fekunditas filsafat kuno ditunjukkan dalam proposal Heraclitus dan Parmenides tentang konsep gerakan atau dalam debat etis antara Epicureans dan Stoa.

Ketika Kekristenan dikonsolidasikan sebagai agama, filsafat kehilangan keunggulan dan dalam konteks ini seorang tokoh kunci muncul, Santo Agustinus. Pemikir Kristen ini mengusulkan sintesis antara pendekatan filosofis Plato dan kebenaran yang diungkapkan dalam kitab suci.

Foto: iStock – gionnixxx / ZU_09

Topik dalam Filsafat Kuno

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET