Model Komunikasi

Adapun model komunikasi tersebut menurut Wiryanto (Pengantar Ilmu Komunikasi, Grasindo : 2004) adalah sebagai berikut :

  • Model Komunikasi Intrapribadi

Merupakan proses pengolahan dan penyusunan informasi melalui sistem syaraf dalam otak yang disebabkan oleh stimulus yang ditangkap oleh panca indera. Dalam hal ini, semua isyarat dan informasi setelah di-decode, akan membentuk (encode) mengenai isyarat perilaku nonverbal baik positif, netral atau negatif.

  • Model Komunikasi Antarpribadi

Model komunikasi ini dapat diartikan sebagai komunikasi yang berlangsung di antara dua orang, tiga atau bahkan empat orang yang terjadi secara spontan dan tidak terstruktur.

  • Model Stimulus-Respons

Merupakan model komunikasi yang berasal dari aksi sehingga menimbulkan reaksi.

  • Model Matematika Shannon dan Weaver

Model ini menjelaskan bahwa komunikasi merupakan informasi sebagai pesan ditransmisikan dalam bentuk pesan kepada penerima (receiver) untuk mencapai tujuan komunikasi tertentu yang dalam prosesnya memiliki kemungkinan terjadinya noise atau gangguan.

  • Model Komunikasi Lasswell

Model Komunikasi ini merupakan ungkapan verbal sebagai berikut:

  • Who
  • Says What
  • In Which Channel
  • To Whom
  • With What Effect

  • Model Sirkuler

Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses yang dinamis dimana pesan ditransmisikan melalui proses decoding  dan encoding. Hubungan antara encoding dan decoding layaknya sumber (encoder) ­– penerima (decoder) yang saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam hal ini, Interpreter berfungsi ganda sebagai pengirim dan penerima pesan.

  • Model Melvin Defleur

Model Komunikasi ini merupakan perluasan dari komunikasi antarpribadi dari model Shannon dan Weaver dengan memasukkan piranti media massa (mass medium device) dan piranti umpan balik (feedback device). Komunikasi digambarkan behwa sumber (source), pemancar (transmitter), penerima (receiver) dan sasaran (destination) merupakan tahapan-tahapan yang terpisah dalam proses komunikasi massa.

  • Model John W. Rilley dan Mathilda W. Rilley

Proses komunikasi menggunakan pendekatan sosiologi untuk mengkaji perilaku komunikasi antar manusia. Secara sosiologis, penerima (receiver) pesan yang disampaikan oleh sumber (communicator) tidak secara langsung akan ditanggapi.

  • Model Maletzke

Model komunikasi ini, di dalam pencarian informasi, disebabkan oleh kebutuhan rasa ingin tahu (need cognition) dan gaya intuisi seseorang (personal cognition style). Menurut pandangannya, khalayak tidak dipengaruhi oleh media massa dalam keadaan kosong. Pesan itu disaring berdasarkan keyakinan, sikap, nilai-nilai dan lingkungan sosialnya.

Dalam perkembangannya, sifat, tujuan dan fungsi teori komunikasi dapat saja berbeda-beda menurut peruntukan dan situasi yang dialami oleh komunikator dan komunikan. Perluasan makna dan fungsi dapat saja terjadi dalam sebuah proses komunikasi yang berdasarkan pada sebuah teori atau model tertentu di dalam proses tersebut.

Dapat saja sebuah sifat dasar sebuah teori yang mengawali sebuah proses komunikasi menjadi berubah di akhir proses komunikasi menjadi sebuah pendekatan teori yang benar-benar berbeda dari awalnya. Perluasan atau pun penyempitan sifat, tujuan dan fungsi teori komunikasi ini mutlak tergantung pada skala kebutuhan dan juga proses komunikasi itu sendiri.

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET