1. Mengapa jamur tidak dikelompokkan ke dalam hewan atau tumbuhan?

Apakah jamur itu? Jamur atau fungi secara sederhana adalah istilah terkait dengan organisme bersel tunggal atau ada pula yang bersel banyak. Jamur bersifat eukariotik, dan tidak berklorofil. Sel jamur memiliki dinding yang tersusun atas khitin.

Karena sifat-sifatnya itu, yaitu mengandung kitin, eukariotik dan tidak berklorofil, jamur dikelompokkan dalam Kingdom tersendiri yaitu Kingdom Fungi. Hal ini disebabkan karena jamur tidak dapat dikelompokkan ke dunia hewan maupun tumbuhan.

Jamur juga secara sederhana adalah istilah terkait dengan organisme pembusuk yang penting dalam menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan. Juga banyak jamur yang merugikan kita karena menyebabkan penyakit pada manusia, misalnya penyakit panu, kadas, dan keputihan. Jamur juga banyak yang menjadi musuh petani karena menyebabkan kebusukan pada akar, batang, daun dan buah tanaman.

Karena tidak berklorofil, jamur tidak dapat hidup secara autotrof, melainkan harus hidup secara heterotrof. Jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik yang ada di lingkungannya; misalnya hidup secara saprofit, artinya hidup dari penguraian sampah-sampah organik misalnya bangkai, sisa tumbuhan, makanan, kayu lapuk, menjadi bahan-bahan anorganik.

Jamur uniseluler misalnya ragi atau Saccharomyces dapat mencerna tepung hingga terurai menjadi gula, dan gula dicerna menjadi alkohol. Sedangkan jamur multiseluler misalnya jamur tempe dapat menguraikan Protein kedelai menjadi protein sederhana dan asam amino.

Bagaimana cara sel-selnya menguraikan bahan makanan itu? Jamur tidak memasukkan molekul-molekul besar ke dalam sel-selnya. Makanan itu dicerna di luar sel sehingga disebut pencernaan ekstraseluler, seperti pada bakteri. Caranya, sel-sel jamur mengeluarkan enzim pencernaan.

Enzim-enzim itulah yang bekerja menguraikan molekul-molekul kompleks menjadi molekul-molekul sederhana. Jika sudah tercerna, zat makanan itu masuk ke dalam selnya secara osmosis. Osmosis secara sederhana adalah istilah terkait dengan berpindahanya zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah melalui membran.

Karena kemampuannya menguraikan bahan organik itulah maka jamur tergolong pengurai. Demikian pula bakteri. Tanpa adanya pengurai, niscaya lingkungan kita dipenuhi oleh sampah, bangkai, dan bahan-bahan organik lainnya yang tak teruraikan.

Jamur multiseluler terbentuk dari rangkaian sel membentuk benang seperti kapas, yang disebut benang hifa. Dilihat dengan mikroskop, hifa ada yang bersekat-sekat melintang. Tiap-tiap sekat secara sederhana adalah istilah terkait dengan satu sel, dengan satu atau beberapa inti sel. Ada pula hifa yang tidak bersekat melintang, yang mengandung banyak inti dan disebut senositik.

Ada tidaknya sekat melintangini dijadikan salah satu dasar dalam penggolongan jamur. Kumpulan hifa membentuk jaringan benang yang dikenal sebagai miselium. Miselium inilah yang tumbuh menyebar di atas substrat dan berfungsi sebagai penyerap makanan dari lingkungannya.

Selain itu, hifa ada yang berfungsi sebagai pembentuk alat reproduksi. Misalnya, hifa yang tumbuh menjulang ke atas menjadi sporangiofor yang artinya pembawa sporangium. sporangium artinya kotak spora. Di dalam sporangium terisi spora. Ada pula hifa yang tumbuh menjadi konidiofor yang artinya pembawa konidia, yang dapat menghasilkan konidium.

Menarik lainnya

© 2024 Pengertian.Apa-itu.NET