Klasifikasi Larutan Basa

Sama halnya dengan zat asam, zat basa juga dapat dengan mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sifat licin dan rasanya yang pahit merupakan cara mudah untuk mengenali zat basa. Beberapa contoh zat basa yang sering digunakan adalah:

  1. Natrium hidroksida / soda api / soda ash dan kalium hidroksida, sebagai bahan baku pembersih dalam rumah tangga, misalnya sabun mandi, sabun cuci, detergen, pemutih dan pembersih lantai
  2. Magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida, terkandung dalam obat nyeri lambung (antasid)
  3. Amoniak, untuk pelarut desinfektan (pencegah terjadinya infeksi) dan bahan baku pupuk urea

Sama seperti asam, basa juga dibedakan menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan suatu basa dapat ditentukan dari kemampuannya melepaskan ion hidroksida yang bermuatan negatif (ion OH) ketika dilarutkan dalam air. Semakin banyak ion OH yang dilepaskan, semakin kuat sifat basanya. Semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH.

Seperti halnya dengan larutan asam, berdasarkan kemampuannya terurai menjadi ion OH- dalam air, larutan basa dapat dibedakan menjadi dua macam yakni, Larutan Basa Kuat dan Larutan basa Lemah

Titrasi asam kuat basa kuat merupkan metode penentuan kadar larutan asam kuat dengan zat peniter (penitrasi) suatu larutan basa kuat, atau penentuan kadar larutan basa kuat dengan zat peniter (penitrasi) suatu larutan asam kuat. Titik akhir titrasi adalah kondisi pada saat terjadi perubahan warna dari indikator. Titik akhir titrasi diharapkan mendekati titik ekuivalen titrasi, yaitu kondisi pada saat larutan asam kuat tepat bereaksi dengan larutan basa kuat.

Pada proses titrasi asam kuat dengan basa kuat dan sebaliknya, kedua larutan dapat terionisasi dengan sempurna. Hal ini dikarenakan oleh larutan asam kuat dan basa kuat termasuk ke dalam larutan elektrolit kuat yang dapat terionisasi secara sempurna di dalam air. Sehingga, garam yang tercipta pada reaksi ini memiliki sifat netral.

Oleh karena itu, pada proses titrasi asam kuat dengan basa kuat titik ekivalennya adalah ketika pH campuran sama dengan 7 (netral).

  • Larutan basa kuat

ialah basa yang bila dilarutkan dalam air sebagian atau. seluruh molekulnya terionisasi menjadi ion OH-.

Konsep Garam dari Asam kuat dan basa kuat

Larutan garam ini bersifat netral. Sebagai contoh, reaksi netralisasi antara NaOH dan HCl menghasilkan garam NaCl. Di dalam air, NaCl terionisasi sempurna menghasilkan ion Na+ dan Cl-

NaOH(aq) + HCl(aq)  =   NaCl(aq) + H2O(l)

Basa                asam                netral

Kuat                kuat

NaCl =  Na+   + Cl-

Ion Na+ berasal dari basa kuat dan ion Cl- juga berasal dari asam kuat, jadi kedua ion tersebut merupakan asam dan basa Bronsted-Lowry lemah sehingga keduannyatidak bereaksi dengan air (tidak terhidrolisis). Oleh karena itu larutan bersifat netral atau pH=7

Larutan basa lemah

Yakni basa yang hanya sebagian molekulnya yang terurai menjadi ion OH-. Konsep Larutan garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah ini bersifat asam. Sebagai contoh adalah NH4Cl, garam ini terbentuk dari hasil reaksi netralisasi antara NH3 dan HCl dan di dalam air terinonisasi sempurna menghasilkan ion NH4+ dan Cl.

NH3(aq)    +    HCl(aq)    =  NH4Cl(aq)

Basa                asam kuat        asam

Lemah

NH4Cl(aq)  =  NH4(aq)+   Cl(aq)

Ion Cl berasal dari asam kuat, merupakan basa Bronsted-Lowry lemah sehingga tidak bereaksi dengan air(tidak mampu menarik ion H+), sedangkan ion NH+ berasal dari basa lemah, jadi merupakan asam Bronsted-Lowry kuat sehingga dapat bereaksi dengan air( terhidrolisis) atau memberikan ion H+ kepada air.

NH4+(aq)     +    H2O  ===  NH3(aq)   H3O+(l)

Karena ion NH4+ dapat memberikan ion H+ kepada air maka larutan menjadi bersifat asam dan diketahui harga Ka dari kesetimbangan di atas adalah 5,6 x 10-10. Penentuan pH

Contoh

Jika diketahui 0,1 M NH4Cl dan Kb NH3= 1,8x 10-5, maka Di dalam air garam NH4Cl terionisasi sempurna dengan persamaan reaksi berikut:

NH4Cl(aq) = NH4+(aq) +  Cl-(aq)

Karena koefisien NH4Cl dan NH4+ sama maka [NH4+]=[NH4Cl]= 0,1 M Ion NH4+ mengalami hidrolisis sebagai berikut,

NH4(aq)+   +   H2O(l) ===  NH3(aq)    +   H3O+(aq)

Persamaan tetapan hidolisisnya adalah sebagai berikut,

Kh =  [NH3][H3O+]

[NH4+]

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET