Keterbatasan Analisis Break Even Point

Analisis break even dapat dirasakan manfaatnya apabila titik break even dapat dipertahankan selama periode tertentu. Keadaan ini at dipertahankan apabila biaya-biaya dan harga jual dalah konstan, karena naik turunnya harga jual dan biaya akan mempengaruhi titik break even.

Dalam kenyataan analisis ini agak sukar untuk diterapkan. Oleh sebab ini bagi analis perlu diketahui bahwa analisis break even mempunyai limitasi-limitasi tertentu, yaitu:

  • Fixed cost haruslah konstan selama periode atau range of out put tertentu.
  • Variabel cost dalam hubungannya dengan sales haruslah konstan.
  • Sales price perunit tidak berubah dalam periode tertentu.
  • Sales mix adalah konstan

Berdasarkan limitasi-limitasi tersebut, BREAK EVEN POINT (BEP) akan bergeser atau berubah apabila:

  • Perubahan FC

terjadi sebagai akibat  bertambahnya kapasitas produksi, dimana perubahan ini  ditandai dengan naik turunnya garis FC dan TC-nya, meskipun perubahannya tidak mempengaruhi kemiringan garis TC. Bila FC naik BEP akan bergeser keatas atau sebaliknya.

  • Perubahan pada variabel cost ratio atau VC per unit

dimana perubahan ini akan menentukan bagaimana miringnya garis total cost. Naiknya biayaVC per unit akan menggeser BEP keatas atau sebaliknya.

  • Perubahan dalam sales price per unit

Perubahan ini akan mempengaruhi miringnya garis total revenue (TR). Naiknya harga jual per unit pada level penjualan yang sama walaupun semua biaya adalah tetap, akan menggeser kebawah atau sebaliknya.

  • Terjadinya perubahan dalam sales mix

Apabila suatu perusahaan memproduksi  lebih dari satu macam produk maka komposisi atau perbandingan antara satu produk dengan produk lain (sales mix) haruslah tetap. Apabila terjadi perubahan misalnya terjadi  kenaikan 20% pada produk A sedangkan produk B tetap maka BEP pun akan berubah.

 

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET