1. Karakteristik Hewan Nokturnal

Sebagian besar hewan bersifat nokturnal, yang berarti mereka aktif pada malam hari, bukan siang hari. Hewan nokturnal berbagi banyak karakteristik yang membantu mereka berfungsi dan berkembang setelah matahari terbenam. Hewan ini sangat tergantung pada beberapa sifat-sifat tertentu untuk membuat diri mereka lebih mudah beradaptasi di malam hari dan untuk membantu dalam kelangsungan hidup mereka secara keseluruhan.

Telinga Sensitif

Hewan nokturnal memiliki telinga sangat sensitif yang membantu melindungi mereka dari predator. Ini secara sederhana adalah istilah terkait dengan adaptasi pendengaran khusus yang memungkinkan pendengaran mereka sangat baik. Ini juga meningkatkan kemampuan berburu hewan nokturnal ketika mereka mencari mangsa mereka sendiri. Contohnya secara sederhana adalah istilah terkait dengan kucing besar, yang memiliki telinga yang fleksibel, yang memungkinkan mereka untuk dengan mudah menemukan suara tertentu.hewan nokturnal

Penciuman

Banyak hewan nokturnal juga lebih mampu menemukan mangsanya pada malam hari karena penciuman. Setelah mereka menangkap aroma mangsa mereka, mereka terampil dapat mengikuti dan melacak, dan memangsanya. Beberapa hewan nokturnal juga memiliki organ Jacobson, karakteristik tambahan yang digunakan untuk meningkatkan indera penciuman. Organ Jacobson terletak di atap mulut. Meskipun sebagian besar burung biasanya tidak memiliki penciuman yang sangat baik, burung nokturnal cenderung menjadi pengecualian.

Rasa

Hewan yang hidup di malam hari kadang-kadang juga memiliki kemampuan mencicipi kuat. Juga dikenal sebagai adaptasi gustatory (mencicipi), karakteristik ini bekerja untuk membantu beberapa hewan nokturnal menavigasi dan memburu mangsanya. Ular Nocturnal, misalnya, menggunakan reseptor penciuman terletak di lidah mereka untuk menemukan jalan dan untuk merasakan dan menangkap mangsa mereka.

Penglihatan

Memiliki kemampuan untuk melihat sangat penting bagi binatang apapun, terutama mereka yang aktif di malam hari. Hewan ini biasanya memiliki mata yang jauh lebih besar yang bekerja untuk mengumpulkan cahaya apa pun waktu malam dengan cara yang lebih efektif. Beberapa hewan nokturnal juga memiliki tapetum, lapisan reflektif khusus di mata yang membantu penglihatan pada malam hari.

Konsentrasi yang lebih tinggi dari sel-sel batang dalam retina hewan nokturnal membantu mereka untuk membentuk citra visual bahkan dalam tingkat cahaya rendah. Meskipun gambar tidak sejelas jika dilihat melalui retina yang dibuat dengan sel kerucut, masih memungkinkan hewan nokturnal memiliki kemampuan untuk menggunakan visi mereka terampil di malam hari.

Menarik lainnya

© 2024 Pengertian.Apa-itu.NET