Imprint – Definisi, Konsep dan Apa itu

JejakIstilah jejak memiliki arti sehari – hari , tetapi juga ilmiah dan merupakan bagian dari psikologi manusia dan ilmu yang mempelajari perilaku hewan, etologi.

Ide pencetakan dalam bahasa sehari-hari

Setiap orang memiliki gaya dan cara mereka sendiri dalam melakukan sesuatu. Jadi, ketika seseorang menulis, menari atau melukis, mereka meninggalkan cap pribadi mereka, yaitu tanda mereka. Dengan cara ini, jejak akan menjadi seperti tanda khas yang diberikan seseorang pada suatu aktivitas, biasanya aktivitas kreatif.

Di sisi lain, ide jejak digunakan sebagai sinonim untuk jejak atau pengaruh. Saat menelusuri kota dengan banyak sejarah, kita dapat mengamati jejak peradaban dan budaya lain di bangunannya, dalam kata-kata yang digunakan, dalam tradisi atau dalam aspek realitas apa pun. Jika kita menyusuri jalan-jalan ibu kota Amerika Latin, kemungkinan besar jejak budaya Spanyol dan pribumi bisa diapresiasi.

Jejak pada perilaku hewan

Orang yang menyelidiki konsep pencetakan adalah ilmuwan Austria Konrad Lorenz. Dengan mempelajari dunia binatang, ia mengamati perilaku mereka pada saat kelahiran anak-anaknya. Dalam penelitiannya ia mampu memahami bahwa dalam hal anak yatim piatu dan hanya melihat manusia, mereka bertindak seolah-olah manusia adalah ibu mereka. Hal ini terjadi karena pada masa awal anak sapi menunjukkan ikatan yang kuat dengan induk barunya dan keterikatan ini mengkondisikan perilaku selanjutnya.

Jejak-2Fenomena ini digambarkan sebagai jejak hewan. Bagi Lorenz, pencetakan menjadi proses pembelajaran mesin yang menentukan perilaku hewan. Dengan cara ini, dengan menanamkan jejak pada hewan yang baru lahir, perilaku seksualnya sebagai orang dewasa akan sangat berbeda dari apa yang akan terjadi dalam keadaan alami.

Jejak pada perilaku manusia

Jejak adalah perilaku keterikatan hewan dan konsekuensinya. Namun, beberapa psikolog menganggap bahwa fenomena ini dapat diekstrapolasi ke manusia. Faktanya, bayi memiliki keterikatan emosional yang sangat kuat dengan ibu mereka dan ikatan ini menciptakan jejak pada kepribadian mereka . Dari sudut pandang psikologi, penelitian telah dilakukan dengan anak- anak yatim piatu yang telah menjalani tahun-tahun pertama mereka di sebuah lembaga dan telah diamati bagaimana tidak adanya ikatan emosional awal dan langsung telah mengkondisikan kehidupan mereka. Realitas anak yatim telah memungkinkan untuk memahami konsep pencetakan sebagai unsur penting dalam perkembangan perkembangan anak .

Foto: iStock – petrunjela / nicoletaionescu

Masalah di Imprint

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET