1. Hasil Kebudayaan Lembah Sungai Nil

Keadaan lembah sungai nil banyak menentukan sifat-sifat manusia dan kebudayaan penghuninya. Pelaksanaan pertanian di wilayah lembah sungai oleh penduduk memerlukan pengaturan pembagian tanah dan pengukurannya. Dari pegalaman peaksanaan tersebut timbul pengetahuan tentang ilmu ukur. Bentuk bujur sangkar dipergunakan pada bentuk landasan bangunan-bangunan piramida.

Keadaan iklim dan terjadinya banjir di sungai nil pada waktu-waktu yang tetap (musiman) menarik perhatian para pemikir mesir kuno untuk mengamati gejala alam itu.

Kebudayaan Lembah Sungai Nil

Dari hasil pengamatan tersebut dapat dihasilkan suatu sistem kalender, yang dalam perkembangan selanjutnya menjadi dasar sistem kalender zaman sekarang.ilmu bintang pun di mesir dari pengamatan cakrawala yang berkaitan dengan musim bertani.

Gejal-gejala alam seperti terik matahari, hujan, dan binatang-binatang yang ada hubungannya dengan kehidupan manusia, seperti sapi, binatang-binatang sungai nil, elang dan sebagainya menimbulkan suatu kepercayaan akan adanya tenaga-tenaga gaib. Matahari disembah sebagai dewa dan binatang-binatang tersebut dianggap hewan suci atau dewa. Elang dianggap dewa penghubung antara dewa matahari dan manusia.

Kepercayaan masyarakat kuno terutama didorong untuk kelangsungan hidup manusia yang bersifat praktis, sedangkan sifat kerohaniannya tidak begitu mendalam.

Hasil Kebudayaan Peradaban Lembah Sungai Nil

Hasil kebudayaan peradaban lembah sungai nil adalah:

Astronomi

Kehidupan agraris banga Mesir memengaruhi terhadap pengetahuannya yang tinggi. Untuk mengetahui waktu bercocok tanam, panen atau berdagang dilihat dari siklus musim yang datang setiap tahunnya. Yaitu dengan mengamati siklus bintang Sirius atau Sothis yang bertepatan dengan pasang naiknya air Sungai Nil. Hasilnya : mereka sudah mengenal kalender yaitu setahun terdiri dari 12 bulan, setiap bulan 30 hari, jadi setahun ada 360 hari, kemudian direvisi menjadui 365 hari

Hieroglyph

Hieroglyph secara sederhana adalah istilah terkait dengan nama huruf kebudayaan Mesir Kuno. Bentuk hurufnya dalah piktograf dimana setiap gambar mewakili satu huruf. Hieroglyph ini ditulis pada sebuah media kertas dari papirus, tumbuhan, atau dipahat.

Contoh pada Batu Roseta yaitu batu bertulis yang ditemukan di tepi Sungai Roseta. Dalam batu ini terdapat tulisan Hieroglyp dan tulisan Yunani Kuno.

Arsitektur

Peninggalan-peninggalan Mesir berupa patung dan bangunan yang besar menunjukkan adanya teknologi pembuatannya, apalagi semua ukuran patung dan bangunan tersebut berukuran besar, seperti piramid (makam para firaun), sphinx (singa berkepala manusia sebagai lambang kekuatan dan kebijaksanaan) dan obelisk (tugu batu untuk memuja Dewa Amon Ra).

Sistem pengawetan

Kepercayaan bahwa roh yang meninggal masih tetap berada pada jasadnya apabila tidak rusak. Dari kepercayaan ini timbul usaha untuk mengawetkan orang yang sudah meninggal dengan menggunakan rempah-rempah atau ramuan lainnya supaya tidak tercium bau busuk

Menarik lainnya

© 2024 Pengertian.Apa-itu.NET