Fungsi Sedimentasi

Menurut Kusnaedi (2002), tujuan pengolahan air minum merupakan upaya untuk mendapatkan air yang bersih dan sehat sesuai dengan standar mutu air. Proses pengolahan air minum merupakan proses perubahan sifat fisik, kimia, dan biologi air baku agar memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum.

Secara keseluruhan, proses sedimentasi berfungsi untuk :

  • Mengurangi beban kerja unit filtrasi dan memperpanjang umur pemakaian unit penyaring selanjutnya;
  • Mengurangi biaya operasi instalasi pengolahan.
  • Memisahkan partikel utuh (discreet) seperti pasir dan juga untuk memisahkan padatan melayang (suspensi) yang sudah menggumpal.

Pada pengolahan air minum, terapan sedimentasi khususnya untuk:

  1. Pengendapan air permukaan, khususnya untuk pengolahan dengan filter pasir cepat.
  2. Pengendapan flok hasil koagulasi-flokulasi, khususnya sebelum disaring dengan filter pasir cepat.
  3. Pengendapan flok hasil penurunan kesadahan menggunakan soda-kapur.
  4. Pengendapan lumpur pada penyisihan besi dan mangan.

Pada pengolahan air limbah, sedimentasi umumnya digunakan untuk :

  • Penyisihan grit, pasir, atau silt (lanau).
  • Penyisihan padatan tersuspensi pada clarifier pertama.
  • Penyisihan flok/lumpur biologis hasil proses activated sludge pada clarifier akhir.
  • Penyisihan humus pada clarifier akhir setelah trickling filter.

Pada pengolahan air limbah tingkat lanjutan, sedimentasi ditujukan untuk  penyisihan lumpur setelah koagulasi dan sebelum proses filtrasi. Selain itu, prinsip sedimentasi juga digunakan dalam pengendalian partikel di udara. Prinsip sedimentasi pada pengolahan air minum dan air limbah adalah sama, demikian juga untuk metoda dan peralatannya.

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET