1. Fungsi dari Ovarium dalam Sistem Reproduksi Wanita

– Ovarium memiliki tiga fungsi utama yaitu menjaga kesehatan sistem reproduksi wanita, memproduksi ovum (sel telur atau oosit), dan sekresi dua hormon utama yaitu estrogen dan progesteron.

Ovarium secara sederhana adalah istilah terkait dengan sepasang organ reproduksi yang memproduksi ovum (sel telur) yang menjaga kesehatan sistem reproduksi wanita. Seperti testis pada pria, Ovarium dikenal sebagai gonad. Ini berarti ovarium secara sederhana adalah istilah terkait dengan organ reproduksi primer.

Selain berperan dalam memproduksi ovum, ovarium juga memiliki fungsi sebagai kelenjar endokrin karena ovarium mengeluarkan hormon yaitu estrogen dan progesteron yang penting untuk kesehatan reproduksi dan kesuburan.

Penyakit yang berhubungan dengan ovarium termasuk kista, kanker ovarium, gangguan siklus menstruasi, dan sindrom ovarium polikistik.

Anatomi Ovarium

Ovarium memiliki bentuk oval dan berukuran sebesar buah anggur besar. Mereka terletak di ujung-ujung dinding panggul di kedua sisi rahim. Setiap ovarium melekat pada fimbria (jaringan yang menghubungkan ovarium ke tuba falopi).

Hormon Yang Diproduksi Ovarium

Ovarium memproduksi dan merilis dua hormon seks yaitu progesteron dan estrogen. Sebenarnya ada tiga estrogen utama, yang dikenal sebagai estradiol, estrone, dan estriol. Zat-zat ini bekerja sama untuk meningkatkan pembangunan karakteristik seks perempuan yang sehat selama masa pubertas dan untuk memastikan kesuburan.

Estrogen (khususnya estradiol) berperan dalam perkembangan payudara, distribusi lemak di pinggul, kaki, dan perkembangan organ reproduksi.

Selain itu, ovarium melepaskan hormon relaksin sebelum melahirkan. Hormon lainnya secara sederhana adalah istilah terkait dengan inhibin, yang mengirimkan sinyal pada kelenjar hipofisis untuk menghambat sekresi follicle-stimulating hormone (fsh).

Produksi dan Fungsi Hormon Progesteron dan Estrogen

Progesteron dan estrogen diperlukan untuk mempersiapkan rahim untuk menstruasi, dan pembebasan mereka dipicu oleh hipotalamus.

Setelah seorang perempuan memasuki masa pubertas, ovarium melepaskan satu sel telur setiap bulan (biasanya ovarium bergantian melepaskan sel telur) ini disebut ovulasi. Hipotalamus mengirim sinyal ke kelenjar pituitari untuk melepaskan zat gonadotrofik (follicle-stimulating hormone dan luteinizing hormone). Hormon-hormon ini sangat penting untuk fungsi reproduksi yang normal, termasuk regulasi dalam siklus menstruasi.

Ketika telur pindah ke tabung tuba, progesteron dilepaskan. Progesteron ini disekresikan oleh kelenjar yang bersifat sementara yang dibentuk dalam ovarium setelah ovulasi yang disebut korpus luteum. Progesteron mempersiapkan tubuh untuk kehamilan dengan menebalkan lapisan rahim. Jika seorang wanita tidak hamil, korpus luteum menghilang.

Jika seorang wanita hamil, kehamilan akan memicu tingginya tingkat estrogen dan progesteron, yang mencegah masuknya sel telur lain agar tidak matang. Progesteron disekresikan untuk mencegah kontraksi uterus yang dapat mengganggu perkembangan embrio. Hormon ini juga mempersiapkan payudara untuk menyusui.

Kadar estrogen meningkat menjelang akhir kehamilan mengingatkan kelenjar hipofisis untuk melepaskan hormon oksitosin, yang menyebabkan kontraksi rahim. Sesaat sebelum kelahiran, ovarium melepaskan hormon relaksin, yang berfungsi mengendurkan ligamen panggul untuk persiapan persalinan.

Selama kehamilan, banyak hormon dilepaskan dibandingkan waktu lain dari kehidupan seorang wanita, tetapi selama menopause (yang menandai akhir dari tingkat kesuburan) produksi estrogen menurun drastis. Hal ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi.

Menarik lainnya

1 Comment

  1. terima kasih atas informasinya.. saya jadi tahu banyak tentang ovarium dan fungsinya

Comments are closed.

© 2024 Pengertian.Apa-itu.NET