Saat ini, komunitas ilmiah setuju dengan gagasan yang sepenuhnya terkonsolidasi: sel adalah unit dasar kehidupan dalam semua dimensinya. Dengan cara ini, semua makhluk yang diketahui berasal dari sel asli yang, pada gilirannya, berasal dari penyatuan dua sel yang telah terpisah dari tubuh induknya. Jadi, di dalam sel “tertulis” bagaimana wujud alam yang baru itu nantinya.
Teori sel adalah penjelasan yang agak terlambat, muncul pada dekade awal abad kesembilan belas. Penciptanya adalah ilmuwan Jerman Schleiden dan Schwann, yang mempresentasikan konsepsi seluler setelah perdebatan panjang di mana mereka mencoba memberikan penjelasan yang meyakinkan tentang asal usul kehidupan. Kedua ahli biologi ini menyadari fakta penting: nukleus dengan karakteristik identik muncul di sel tumbuhan dan hewan. Penemuan ini berarti menemukan hubungan antara semua makhluk hidup.
Jalan menuju teori baru
Teori sel menggantikan konsepsi sebelumnya: teori generasi spontan, yang menurutnya kehidupan dihasilkan secara spontan dari hal-hal yang tidak hidup. Harus diingat bahwa pemahaman sel hanya mungkin setelah pengenalan mikroskop (orang Inggris Robert Hooke yang menemukan sel pertama dengan mengamati gabus pada abad kedelapan belas).
Kemudian, ahli biologi Belanda Leeuwenhoke mengamati sel darah merah dan putih serta sperma di bawah mikroskop ( pengamatan sperma berarti bahwa reproduksi mamalia sudah dapat dijelaskan ). Penelitian Hooke dan Leeuwenhoek memfasilitasi pendekatan novel Schleiden dan Schwann. Bertahun-tahun kemudian, Robert Virchow mempresentasikan serangkaian tes untuk menetapkan teori sel dan secara definitif membuang teori generasi spontan.
Karakteristik utama dari teori sel
Sel adalah makhluk hidup kecil yang mewakili kehidupan. Teori sel memiliki tiga prinsip dasar:
1) sel adalah unit struktural dari setiap bentuk kehidupan,
2) sel adalah unit fungsional dan fisiologis kehidupan (ada metabolisme di dalamnya yang menentukan perkembangan lebih lanjut) dan
3) sel adalah unit asal dari apa yang kita pahami dengan kehidupan.
Implikasi dari teori sel melampaui penjelasan struktural sederhana sel dalam pembagian klasik mereka antara eukariota dan prokariota, karena teori sel merupakan langkah definitif menuju pemahaman kromosom dan mekanisme pewarisan dan memiliki dampak dalam botani , dalam zoologi, dalam evolusi spesies dan, pada akhirnya, dalam semua disiplin ilmu yang membentuk biologi.
Teori sel memungkinkan, dalam beberapa kata, untuk menjelaskan dan memahami aspek yang paling relevan dari seluruh alam semesta: kehidupan itu sendiri.
Foto: iStock – cogal / Xavier Arnau
Topik dalam Teori Sel
