Setiap ekosistem terdiri dari satu set spesies asli, yaitu hewan atau tumbuhan yang hidup secara harmonis dalam lingkungan tertentu. Namun, ketika suatu spesies dimasukkan ke dalam ekosistem baru, sangat mungkin bahwa efek invasif akan dihasilkan.
Dalam terminologi ilmiah, spesies invasif disebut spesies asing. Fenomena ini memiliki ruang lingkup planet dan dapat memanifestasikan dirinya dalam setiap jenis alami habitat.
spesies invasif tanpa musuh alami dapat menjadi hama yang sangat berbahaya
Semua ekosistem harus stabil. Jika karena alasan apa pun spesies invasif memasuki habitat, keseimbangan alam akan melemah dan ekosistem menjadi sangat terancam.
Kerang zebra adalah spesies yang awalnya berasal dari Laut Kaspia dan Laut Hitam, di mana musuh alaminya menjaga populasi hewan ini tetap stabil. Namun, larva mereka dapat menempel pada perahu dan akhirnya mencapai laut lain. Ketika ini terjadi, invasi terjadi dengan efek yang berpotensi merusak pada area alami baru.
Beberapa berang-berang, misalnya coypu, berasal dari Amerika Selatan, tetapi telah diperkenalkan ke ekosistem yang berbeda di benua Eropa. Hewan ini berbahaya bagi keseimbangan vegetasi air di rawa-rawa karena mencegah perkembangan tanaman buluh (tanaman ini penting untuk perlindungan beberapa burung yang bermigrasi).
Penjajah Eropa memperkenalkan spesies eksotis ke benua Amerika. Dengan demikian, tikus, terwelu dan kelinci dimasukkan ke dalam beberapa ekosistem dan konsekuensinya masih diderita.
Misalnya, kambing yang diperkenalkan ke pulau Juan Fernández di Chili berasal dari breed domestik Eropa yang diperkenalkan ke pulau itu pada abad ke-15 dengan tujuan memberi makan navigator (hewan ini telah mengubah vegetasi asli tempat ini).
Contoh-contoh yang disebutkan mengingatkan kita bahwa setiap hewan eksotis tanpa musuh alami dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Dalam kebanyakan keadaan, pengenalan makhluk hidup ke habitat baru dilakukan melalui ketidaktahuan, terkadang sengaja dan terkadang tidak sengaja.
Bagaimanapun, perilaku ini sembrono dan berpotensi sangat berbahaya.
Konsekuensi utama
Fenomena invasi memiliki berbagai konsekuensi, seperti perubahan lingkungan, mekanisme baru kompetisi dengan spesies asli atau kemungkinan invasi infrastruktur saluran air.
Pada dasarnya, bencana ekologi dan ekonomi dihasilkan. Kerusakan akibat fenomena ini berdampak pada pertanian, tanaman pangan, cagar alam atau kegiatan kehutanan.
Foto: Fotolia – goldika
Masalah Spesies Invasif