Definisi PhD

Dalam bidang akademik, akronim PhD digunakan sebagai singkatan untuk menyebut orang yang telah lulus dalam suatu mata pelajaran. Dia benar-benar menginginkan seorang doktor filsafat dan berasal dari ungkapan Latin yang setara, doctor philosophiae.

Ini adalah nama yang tepat untuk universitas Anglo-Saxon dan telah digunakan sejak abad ke-19. Ini setara dengan gelar doktor dan lebih dari gelar atau gelar sarjana, karena itu menyiratkan bahwa siswa telah mempresentasikan tesis doktoral.

Asal usul akronim secara historis berasal dari Abad Pertengahan

Memperoleh gelar PhD di bidang kedokteran, biologi, teologi atau hukum tidak berarti bahwa pemegang gelar akademik tersebut memiliki pengetahuan filosofis. Singkatan ini digunakan karena sejak Abad Pertengahan seluruh ilmu pengetahuan dikelompokkan dengan nama filsafat, karena diketahui bahwa disiplin ilmu ini mewakili berbagai bidang keilmuan.

Selama berabad-abad kurikulum pendidikan dibagi menjadi dua blok besar yang mencakup seni dan disiplin ilmu: Trivium dan Quadrivium. Yang pertama terdiri dari mata pelajaran berikut: tata bahasa, dialektika, dan retorika. Quadrivium mencakup empat mata pelajaran lain: aritmatika, geometri, astronomi, dan musik.

Sebagai pelengkap quadrivium, disiplin ilmu seperti sejarah alam atau kedokteran dipelajari. Setelah melewati dua tingkatan tersebut, diketahui bahwa mahasiswa tersebut sudah mampu memperdalam ilmu filsafat yang ketat. Semua pengetahuan ini diberikan di sekolah-sekolah monastik dan kemudian di universitas-universitas Eropa pertama.

Dengan berlalunya waktu, setiap bidang pengetahuan menjadi independen dari batang aslinya. Dengan demikian, pedagogi, psikologi atau sosiologi muncul pada abad kesembilan belas dan memperoleh status independen di lingkungan universitas pada abad kedua puluh. Saat ini bidang ilmu pengetahuan memiliki cakupan yang sangat khusus dan spesifik, seperti halnya dengan astrofisika, bioteknologi, ilmu pendidikan atau berbagai spesialisasi kedokteran.

Singkatnya, penggunaan akronim PhD di abad ke-21 adalah pengakuan atas peran filsafat dalam keseluruhan pengetahuan.

Apa yang dimaksud dengan filsafat

Para filosof Barat awal, terutama pra-Socrates, tidak menganggap diri mereka orang bijak (sophos), tetapi pencari kebijaksanaan.

Jika kita memperhatikan arti kata yang ketat, filsafat berarti cinta kebijaksanaan, karena terdiri dari philos, yang menginginkan cinta, dan sophía, yang berarti kebijaksanaan. Dengan demikian, lebih dari sekadar bidang pengetahuan, itu harus dipahami sebagai sikap dalam mencari kebenaran.

Foto: Fotolia – Sains

Topik PhD

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET