Definisi Penentuan Nasib Sendiri

Penentuan dirihak orang-orang untuk memilih bentuk mereka dari pemerintah secara legal dikenal sebagai hak untuk menentukan nasib sendiri. Penentuan nasib sendiri suatu wilayah adalah sebuah konsep yang terkait dengan dua realitas yang berbeda:

1) proses dekolonisasi di mana sejumlah besar negara di Afrika dan Asia mencapai kemerdekaannya dari kingdom-kingdom yang menduduki wilayah mereka, terutama Inggris Raya dan Prancis dan

2) aspirasi beberapa kelompok yang mengklaim kemerdekaan wilayah mereka sehubungan dengan negara tempat mereka berasal (misalnya, kelompok kemerdekaan di Puerto Riko, Krimea, Catalonia, Skotlandia, Quebec, dll).

Di sisi lain, penentuan nasib sendiri memiliki akar sejarah yang lebih jauh, sejak Amerika Serikat memperoleh kemerdekaan dari Inggris Raya pada abad ke-18 dan sekelompok negara Amerika Latin memperoleh kemerdekaan dari Spanyol pada abad ke-19.

Penentuan nasib sendiri sebagai aspirasi politik dan sebagai klaim memiliki dua evaluasi yang berlawanan

Bagi sebagian (pendukung kemerdekaan) rakyat suatu wilayah berhak memilih masa depan mereka sebagai rakyat dan bentuk pemerintahannya. Bagi sebagian lainnya, kemerdekaan adalah cita-cita haram yang bertentangan dengan stabilitas suatu bangsa. Para aktivis pro-kemerdekaan membela hak untuk memutuskan secara bebas dan mereka yang menentangnya menuduh bahwa hak untuk memutuskan hanya berlaku dalam kasus-kasus penjajahan suatu wilayah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi cita-cita kemerdekaan bangsa

Terlepas dari konfrontasi ide mengenai konsep penentuan nasib sendiri, perlu disebutkan faktor-faktor apa yang mempengaruhi perdebatan ini . Yang utama adalah empat: faktor ekonomi, politik, sejarah dan budaya.

Ada kelompok pro-kemerdekaan yang menganggap bahwa wilayah yang mereka klaim dirugikan oleh keadaan ekonomi dan, oleh karena itu, kemerdekaan berarti kemakmuran yang lebih besar.

Penentuan nasib sendiri-2Faktor politik memainkan peran penting dalam beberapa perdebatan tentang penentuan nasib sendiri (misalnya, dalam pasal 2 Konstitusi Spanyol dikatakan bahwa bangsa Spanyol tidak dapat dibagi dan pernyataan ini bertentangan dengan aspirasi pendukung kemerdekaan Catalan dan Basque).

Faktor sejarah juga merupakan bagian dari konfrontasi gagasan tentang penentuan nasib sendiri. Misalnya, Puerto Rico merdeka dari Spanyol pada tahun 1898 dan sejak tahun 1917 kedaulatannya tergantung pada Amerika Serikat dan realitas sejarah ini berfungsi sebagai argumen untuk kemerdekaan permintaan di antara beberapa sektor Puerto Rico populasi .

Tradisi asli suatu wilayah, bahasanya sendiri dan, pada akhirnya, budaya secara umum adalah unsur lain yang berpartisipasi dalam perdebatan tentang penentuan nasib sendiri.

Foto: iStock – sturti / gilaxia

Topik dalam Penentuan Nasib Sendiri

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET