definisi palungan

Kata palungan memiliki tiga arti yang berbeda, tetapi semuanya terkait erat. Di satu sisi, itu adalah wadah yang digunakan oleh peternak untuk memberi makan ternak domestik. Pada saat yang sama dan dengan ekstensi, itu adalah kandang di mana wadah tersebut ditempatkan dan dalam pengertian ini palungan identik dengan kandang. Akhirnya, itu adalah istilah dengan simbolisme yang unik, karena Yesus Kristus lahir di palungan.

Manajer dan aktivitas ternak

Selama ribuan tahun manusia bertahan hidup berkat aktivitas berburu, memancing, dan meramu. Sekitar 10.000 yang lalu manusia menciptakan pertanian dan peternakan dan dengan cara ini kita dapat meninggalkan nomadisme dan menetap di suatu wilayah. Peternakan didasarkan pada penangkapan hewan untuk menjinakkan mereka dan kemudian mengkonsumsi produk seperti daging dan susu. Agar hewan peliharaan menjadi produktif, makanan mereka diperlukan dan palungan menjadi tempat untuk memberi makan ternak. Jelas, selain makanan, tempat minum harus disiapkan dan bak air dibuat.

Palungan telah berkembang sepanjang sejarah. Saat ini pengumpan ini biasanya berbentuk logam dan melingkar atau dibuat dengan bahan daur ulang, tetapi di masa lalu mereka terbuat dari batu, kayu atau lingkungan yang dimasak.

Fakta bahwa palungan biasanya ditemukan di kandang menyebabkan beberapa kebingungan, karena kedua istilah kadang-kadang digunakan secara sinonim, seperti halnya dalam kaitannya dengan tempat kelahiran Yesus (untuk menunjukkan tempat di mana ia dilahirkan kita dapat menemukan keduanya istilah seperti yang lain dan keduanya dianggap sah).

Palungan dalam tradisi Kristen

Manger-2-lukisan-freskoMenurut Injil Lukas, Yesus dari Nazaret lahir di palungan karena Perawan Maria dan Yusuf tidak punya tempat tinggal lain. Referensi alkitabiah ini menunjukkan bahwa kata palungan harus dipahami sebagai kandang.

tradisi dari palungan sebagai representasi dari tempat di mana Yesus dilahirkan dimulai pada abad ke-13 dan penciptanya adalah Santo Fransiskus dari Assisi. Religius ini lemah dan sakit dan ingin merayakan Natal dengan cara yang istimewa. Mengambil inspirasi dari Alkitab, ia berpikir bahwa di dalam gua kelahiran Yesus dapat diciptakan kembali dengan cara yang nyata, yaitu palungan yang hidup.

Dengan cara ini, Santo Fransiskus dari Assisi mempersiapkan adegan kelahiran Yesus dengan tokoh-tokoh yang mewakili Maria, Yusuf, para gembala, disertai dengan lembu dan, secara logis, dengan bayi yang baru lahir yang memainkan peran Yesus. Dengan rekreasi ini dimulai sebuah tradisi yang masih hidup hingga saat ini, yaitu kandang natal.

Foto: iStock – Ruskpp / sedmak

Tema di Manajer

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET