Definisi Nestorianisme

NestorianismeChristian agama tidak seragam dan memiliki gereja yang berbeda, menjadi Katolik, Protestan dan Orthodox yang paling luas. Di sisi lain, Kekristenan memiliki serangkaian doktrin minoritas (seperti Monofisitisme), serta beberapa gerakan yang pada suatu saat dianggap sesat dalam sejarah. Salah satu gerakan Kristen yang tergolong bid’ah adalah Nestorianisme.

Asal usul sejarah gerakan Kristen ini

Dalam doa Salam Maria, Perawan dipanggil sebagai ibu Allah. Gelar ini memiliki arti yang sangat spesifik: Maria adalah ibu dari seorang individu yang pada saat yang sama adalah Tuhan. Pertimbangan ini tidak muncul secara kebetulan tetapi merupakan hasil dari peristiwa sejarah, Konsili Efesus pada tahun 431.

Sebelum Konsili Efesus, orang Kristen tidak setuju dengan misteri Kristus. Harus diingat bahwa Alkitab menampilkan Kristus sebagai seseorang manusia, karena ia lelah, menderita dan merasa takut seperti orang lain dan, akibatnya, tidak mungkin untuk menyangkal bahwa Kristus adalah manusia. Di sisi lain, Kristus bukan hanya manusia tetapi memiliki kodrat ilahi. Kedua dimensi ini menimbulkan kontroversi dan diskusi di antara orang-orang Kristen. Misalnya pada abad ke-11 Masehi. C ArriĆ³ adalah seorang imam yang menyatakan bahwa Kristus bukanlah Allah tetapi seorang manusia yang memiliki relevansi rohani yang besar. Pada abad keempat Masehi muncul tafsir baru yang dipimpin oleh Nestorius, seorang pengkhotbah Suriah yang menjadi uskup Konstantinopel, salah satu pusat agama Kristen pada zaman dahulu.

Nestorius mengangkat kembali masalah natur Kristus dan menganggap bahwa Maria adalah ibu Kristus tetapi ini tidak berarti bahwa dia adalah ibu Allah.

Bagi Nestorius, kodrat Kristus adalah ganda, karena ia adalah Allah dan manusia secara terpisah (a Kristus adalah putra Maria dan Kristus sendiri adalah putra Tuhan). Pertimbangan ini mengandaikan adanya krisis dalam keyakinan dan dogma kekristenan. Faktanya, uskup Aleksandria bernama Cyril, berpendapat tentang Kristus tesis yang bertentangan dengan Nesterius, yaitu, bahwa Kristus tidak memiliki dua kodrat tetapi satu dan, akibatnya, Maria adalah ibu Kristus yang pada saat yang sama adalah Allah.

Untuk menyelesaikan perdebatan ini, Konsili Efesus tersebut diadakan dan disepakati bahwa tesis Nesterio tidak benar dan oleh karena itu adalah bid’ah. Tesis Cyril, akibatnya, yang akhirnya menjadi posisi resmi Kekristenan.

Implikasi Nestorianisme

Karena Nestorius Kristus adalah seorang manusia yang lahir dari rahim Maria. Pada saat yang sama, Kristus telah ditemani atau dirasuki oleh roh Allah. Oleh karena itu, ketika Kristus mati, ia hanya menderita dimensi manusiawi- Nya tetapi bukan yang ilahi, karena Allah tidak mati dengan benar di kayu salib.

Nestorianisme sebagai gerakan sesat memungkinkan kita untuk mengingat kesulitan dalam memahami sosok Kristus dan, pada saat yang sama, perdebatan intelektual yang terjadi sepanjang sejarah tentang sosoknya.

Foto: iStock – JohnGollop / sedmak

Topik dalam Nestorianisme

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET