Reseptor muskarinik, terutama subtipa M3, memainkan peran penting dalam pengaturan motilitas saluran pencernaan. Aktivasi reseptor muskarinik M3 di otot polos saluran pencernaan menyebabkan kontraksi otot dan pergerakan makanan melalui saluran pencernaan. Beberapa mekanisme melalui mana reseptor muskarinik mempengaruhi motilitas saluran pencernaan adalah sebagai berikut:
1. Kontraksi otot polos: Aktivasi reseptor muskarinik M3 di otot polos saluran pencernaan menyebabkan kontraksi otot polos, yang penting untuk mendorong makanan melalui saluran pencernaan. Kontraksi ini terutama terjadi pada usus halus, usus besar, dan kandung empedu.
2. Relaksasi sfingter: Reseptor muskarinik M3 juga berperan dalam relaksasi sfingter, yaitu otot yang mengontrol aliran makanan dan cairan di antara bagian saluran pencernaan yang berbeda. Aktivasi reseptor ini mengakibatkan relaksasi sfingter yang memungkinkan aliran makanan dan cairan melalui saluran pencernaan.
3. Sekresi cairan pencernaan: Aktivasi reseptor muskarinik M3 pada sel-sel kelenjar di saluran pencernaan dapat meningkatkan sekresi cairan pencernaan. Ini membantu pelumasan dan pencernaan makanan.
4. Pengaturan gerakan peristaltik: Peristaltik adalah gerakan gelombang perlahan yang mendorong makanan melalui saluran pencernaan. Reseptor muskarinik M3 mempengaruhi pengaturan gerakan peristaltik ini dengan mengatur kontraksi dan relaksasi otot-otot saluran pencernaan.
Gangguan dalam fungsi reseptor muskarinik atau ketidakseimbangan aktivitas reseptor dapat menyebabkan gangguan motilitas saluran pencernaan, seperti konstipasi (sembelit), diare, atau gangguan motilitas saluran pencernaan lainnya. Obat-obat yang mempengaruhi reseptor muskarinik, seperti agonis muskarinik atau antagonis muskarinik, dapat digunakan untuk mengatur motilitas saluran pencernaan dan mengobati gangguan motilitas tersebut. Namun, penggunaan obat-obatan ini harus dilakukan di bawah pengawasan dokter yang berkompeten.