Definisi Braille

Selama berabad-abad orang buta tidak dapat memiliki sistem yang memungkinkan mereka untuk membaca. Keadaan ini membuat tidak mungkin untuk mengakses budaya dan pengetahuan. Situasi ini berubah secara radikal ketika, pada abad ke-19, Louis Braille merancang sistem literasi yang memungkinkan orang buta membaca dan menulis menggunakan ujung jari mereka.

Alfabet braille

Alfabet ini dimulai dari ide yang sederhana namun sangat cerdik: bahwa ujung jari menyentuh kombinasi enam titik yang muncul, karena masing-masing kombinasi yang mungkin sesuai dengan huruf, angka, serta tanda baca dan tanda matematika.

Awalnya, proposal ini dimaksudkan agar orang buta dapat membaca, tetapi dalam waktu singkat dua kemajuan baru dibuat: tulisan tangan menggunakan strip listrik dan stylus dan adaptasi mesin tik tradisional ke sistem braille. Sejak munculnya komputasi pada akhir abad ke-20, orang buta memiliki kemungkinan mengoperasikan komputer melalui keyboard braille. Kemajuan ini telah menjadi revolusi lengkap bagi orang buta untuk membaca dan menulis secara mandiri. Berkat Braille, anak-anak tanpa penglihatan telah diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan konvensional.

Asal sejarah

Louis Braille lahir pada tahun 1809 di Coupvray, sebuah kota kecil yang sangat dekat dengan Paris. Pada usia empat tahun, ia mengalami kecelakaan rumah tangga yang menyebabkan kebutaan total pada kedua matanya. Meskipun keterbatasannya, ia menghadiri sekolah normal.

Meskipun dia adalah seorang siswa yang cerdas, kebutaannya tidak memungkinkan dia untuk mengakses semua pengetahuan. Untuk alasan ini, orang tuanya memutuskan untuk mengirim putra mereka ke sekolah pertama untuk anak-anak tunanetra yang didirikan di Paris ketika dia berusia sepuluh tahun.

Di pusat itu, Louis muda tinggal bersama sekitar seratus anak yang tidak memiliki penglihatan. Suatu hari para siswa dikunjungi oleh Charles Barbier, seorang pria militer yang telah menemukan sistem penulisan yang dirancang agar tentara dapat membaca di malam hari dan tanpa menggunakan lampu. Ide Barbier didasarkan pada hubungan antara relief dan fonetik kata.

Penemuan Barbier memotivasi Louis Braille muda untuk mengerjakan sistem yang lebih rumit yang disesuaikan dengan orang buta. Pada usia 16, Louis Braille meletakkan dasar untuk alfabet yang menyandang namanya.

Ketika dia meninggalkan sekolahnya, dia menjadi guru untuk anak-anak tunanetra. Namun, kesehatannya yang buruk menyebabkan kematiannya pada usia 41 tahun.

Foto: Fotolia – Meinlp / Andrew Adams

Tema braille

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET