Contoh Soal Hukum Ohm

1. Setting DC Generator atau Power Supply untuk menghasilkan sebuah Output Tegangan 10V, kemudian atur nilai Potensiometer ke 1 kiloOhm. Berapakah nilai Arus Listrik (I)?
V = 10 V
R = 1 KiloOhm = 1000 Ω

Jawab :
I = V / R
I = 10 / 1000
I = 0.01 Ampere atau 10 miliAmpere
Jadi, nilai Arus Listrik (I) yaitu 0.01 Ampere atau 10 miliAmpere

2. Jika di nilai Tegangan di Voltmeter (V) adalah 12V dan nilai Arus Listrik (I) di Amperemeter adalah 0.5A. Berapakah nilai Resistansi pada Potensiometer ?
V = 12 V
I = 0,5 A

Jawab :
R = V / I
R = 12 /0.5
R = 24 Ohm
Jadi, nilai resistensi pada potoensiometer yaitu 24 Ohm

PROSEDUR PERCOBAAN

  1. Alat dan Bahan

Alat dan bahan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:

  1. Catu Daya atau Baterai
  1. Voltmeter atau Multitester
  2. Amperemeter
  3. Resistor atau hambatan
  4. Lampu
  5. Kabel Penghubung
  6. Papan rangkaian
  7. Jembatan penghubung
  8. Potensiometer
  9. Skalar
  • Prosedur Percobaan

Kuat arus

  1. Mendengarkan intruksi dari  dosen
  2. Menyiapkan alat dan bahan
  3. Memasang rangkain Listrik dan memberitahukan kepada assisten supaya memeriksa sebelum rangkaian tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan
  4. Setelah memeriksa lalu mengatur skalar dalam posisi terhubung ( On )
  5. Mengatur potensio pada catu daya sehingga Amperemeter menunjukkan pada angka terentu ( I1 ), kemudian mencatat petunjuk pada Amperemeter dan Voltmeter serta besarnya resistor yang digunakan
  6. Mengulangi langkah 2-3 dengan mengganti resistor
  7. Dengan mengubah nilai arus menjadi (I2) lakukan langkah 2-4
  8. Mengulangi hingga 3 variasi arus.
  • Prosedur Percobaan

Kuat arus

  1. Mendengarkan intruksi dari  dosen
  2. Menyiapkan alat dan bahan
  3. Memasang rangkain Listrik dan memberitahukan kepada assisten supaya memeriksa sebelum rangkaian tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan
  4. Setelah memeriksa lalu mengatur skalar dalam posisi terhubung ( On )
  5. Mengatur potensio pada catu daya sehingga Amperemeter menunjukkan pada angka terentu ( I1 ), kemudian mencatat petunjuk pada Amperemeter dan Voltmeter serta besarnya resistor yang digunakan
  6. Mengulangi langkah 2-3 dengan mengganti resistor
  7. Dengan mengubah nilai arus menjadi (I2) lakukan langkah 2-4
  8. Mengulangi hingga 3 variasi arus

Hambatan tetap

Setelah percobaan Kuat arus selesai kemudian melakukan percobaan untuk hambatan tetap dengan prosedur percobaan sebagai berikut:

  1. Mendengarkan intruksi dari  Assisten dosen
  2. Menyiapkan kembali alat dan bahan
  3. Memasang rangkain listrikny dan memberitahukan kepada assisten dosen supaya diperiksa sebelum rangkaian tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan
  4. Setelah memeriksa lalu mengatur skalar dalam posisi terhubung (On)
  5. Mengatur ujung Voltmeter pada hambatan dengannilai tertentu (R1) dan mencatat besarnya arusdan tegangan
  6. Pada resistor yang sama mengulangi untuk Voltase yang berbeda-beda
  7. Mengulangi langkah 2-4 dengan mengganti vresistor (R2)
  8. Mengulangi hingga 5 variasi hambatan
  1. HASIL PENGAMATAN
    1. Data pengamatan

KUAT ARUS TETAP

NO I1= 0,055 Α I2= 0,036 Α I3= 0,045 Α
R V R V R V
1 47 Ω 25,85 V 47 Ω 1,69 V 47 Ω 2,12 V
2 100 Ω 5,5 V 100 Ω 3,6 V 100 Ω 4,5 V
3 470 Ω 25,85 V 470 Ω 16,92 V 470  Ω 21,15 V
  • Pembahasan

 

  • 1. Untuk mencari I1 dengan cara:
  • 2. Untuk mencarai I2 dengan cara:

= 4,5 V

  • Untuk R= 470 Ω, I2= 0,045 A

V = I.R

= 0,045 A. 470 Ω

= 21,15 V

Kesalahan Relative

HAMBATAN TETAP

NO R1= 47 Ω R2= 100Ω R3= 470Ω
I V I V I V
1 0,058A 2,73 V 0,33A 3,3 V 0,007A 3,3 V
2 0,058A 2,73 V 0.29A 2,9 V 0,0065A 3,1 V
3 0,065A 3,1V 0,31A 3,1 V 0,006A 2,9 V

  • KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

  • Bahwa hukum ohm telah dibuktikan dengan alasan bahwa Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya.Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah “hukum” tetap digunakan dengan alasan sejarah.

Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan V=IR

  1. Dari data yang telah diperoleh dari percobaan dapat digambarkan grafik yang menghubungkan antara kuat arus dan tegangan.
  2. Dari percobaan yang telah dilakukan besar hambatan suatu penghantar yang diperoleh dengan menggunakan alat multitester dan hambatan yang diperoleh semakin besar maka tegangannyapun besar.
  3. Pada percobaan kedua disini arus yang masuk mengalami penurunan dan jika arus yang masuk kecil tegangannya pun menurun.
  4. Dalam penurunan ini diakibatkan penurunan daya pada baterai dan ketelitian dalam pengamatan.
  • DAFTAR PUTAKA
Reitz, John, Frederick J Milford, Robert W Christy. 1993, Dasar Teoti Listrik Magnet, Bandung, ITB
Giancoli, C.Douglas, 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Robertson, B. John._____Tekhhnik Listrik Praktis._____: Yrama Wiidya.
Bueche, J,Frederick, 1989. Seri Buku Schaum Teori dan Soal-soal Fisika edisi Kedelapan._____: Erlangga.
Soetarmo. 2004. Aspirasi Cerdas Fisika Kelas X Semester 2. Surakarta: Widya Duta.

Itulah ulasan Lengkapnya Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan Terima Kasih.

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET