1. 11 Ciri-Ciri Pteridophyta (Tumbuhan Paku)

– Fosil tumbuhan paku yang ditemukan pada batu sejak era karbon sekitar 345 juta tahun yang lalu.

Tumbuhan paku diperkirakan sebagai tumbuhan Cormophyta tertua. Cormophyta secara sederhana adalah istilah terkait dengan tanaman yang memiliki akar, batang, dan daun. Yang berarti bahwa akar, batang, dan daun memiliki bundel vaskular, sehingga tumbuhan paku juga dikenal sebagai Tracheophyta.

Tumbuhan paku hidup di air (tumbuhan air), di daerah lembab (hygrophyte), menempel pada tumbuhan lain (ephiphyte), atau tinggal di sisa/limbah tanaman lainnya (saprofit). Tumbuhan paku tidak menghasilkan biji tetapi menghasilkan spora.

Spora yang dihasilkan oleh daun, biasanya di bawah dari permukaan daun. Daun muda menggulung. Batang tumbuhan paku terletak di bawah tanah yang disebut rimpang. Dari rimpang akan tumbuh akar seperti rambut yang disebut akar berserat dan juga tumbuh tangkai daun. Ada batang tumbuhan paku yang tumbuh di atas tanah, misalnya secara sederhana adalah istilah terkait dengan tumbuhan pakis (Cyathea sp.).

Ciri-Ciri Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

Sebelas ciri-ciri dari Tumbuhan Paku adalah:

  1. Tumbuhan dari kelompok pteridophyta secara sederhana adalah istilah terkait dengan tumbuhan vaskular yang paling primitif.
  2. Tubuh utama tumbuhan paku secara sederhana adalah istilah terkait dengan sporofit. tumbuhan paku ini dibedakan menjadi akar, batang dan daun.
  3. Sporofit berkembang biak dengan spora yang terbentuk di sporangia. Sporangia berkembang baik pada permukaan ventral atau di lipatan daun.
  4. Sporofit bisa homosporous atau heterosporous. Perkembangan sporangium mungkin berjenis eusporangiate (berkembang dari kelompok inisial) atau berjenis leptosporangiate. (mengembangkan dari awal tunggal).
  5. Spora berkembang menjadi prothallus multi-selular yang disebut gametofitik – struktur thalloid. Hal ini independen dan chlorophyllous. Ini secara sederhana adalah istilah terkait dengan organ reproduksi laki-laki disebut antheridia dan organ reproduksi wanita disebut archegonia. organ reproduksi secara sederhana adalah istilah terkait dengan multi seluler dan mantel.
  6. Air sangat penting untuk efek pemupukan sebagai unit reproduksi laki-laki yang flagellated dan motil.
  7. pembentukan Bibit tidak pernah terjadi di pteridophytes.
  8. memilii dua fase generasi, yaitu sporofit atau menghasilkan spora dan gametofit atau menghasilkan sel kela-min.
  9. Sebuah embrio berkembang in situ setelah pembuahan dan sporophyte tetap melekat pada gametofit sampai perkembangan akar.
  10. Tanaman menunjukkan pergantian generasi yang jelas. Sporofit dan gametofit yang independen satu sama lain.
  11. Habitat hidup tumbuhan paku ada yang di darat ,ada pula yang di perairan serta ada yang hidupnya menempel. Dan sangat menyukai daerah yang basah dan lembab.

    struktur tumbuhan paku
    Struktur tumbuhan paku

Daun tumbuhan paku dibagi menjadi dua bagian, yaitu daun tangkai dan lembar daun. Ada lembar daun sederhana dan lembar daun kompleks. Dalam beberapa tumbuhan paku, ukuran daun berbeda.

Tumbuhan paku memiliki daun kecil (microphyl) dan daun besar (macrophyl). Daun tumbuhan paku terutama untuk menghasilkan spora yang disebut sporophyl dan daun tidak menghasilkan spora yang disebut trophophyl.

Fungsi tropophyl hanya untuk fotosintesis. Spora yang dihasilkan oleh tumbuhan paku terletak di kotak spora (sporangium). Kelompok yang mengandung sporangium terletak pada sorus yang pengelompokan di bawah daun. Sorus dilindungi oleh membran yang disebut inducium.

tumbuhan paku

Akar, batang, dan daun tumbuhan paku memiliki bundel vaskular; xilem dan floem. Fungsi xilem untuk mengangkut air dan mineral dari tanah ke daun sedangkan floem secara sederhana adalah istilah terkait dengan untuk mengangkut produk fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Biasanya bundel vaskular diatur konsentris, artinya xilem di tengah dan dikelilingi oleh floem.

Artikel lainnya:

  • 3 Jenis Enzim dan Fungsinya

Menarik lainnya

© 2024 Pengertian.Apa-itu.NET