Cara Penanggulangan/Pencegahan Abrasi

Sedia payung sebelum hujan. Setidaknya pepatah ini dapat kita gunakan utuk meminimalisir terjadinya abrasi. Sebelum abrasi terjadi lebih parah, terdapat tindakan pencegahan yang mungkin dapat kita lakukan baik secara perseorangan atau berkelompok. Untuk menanggulangi atau mencegah terjadinya abrasi pantai yaitu (Ramadhan, 2013):

  1. Pelestarian terumbu karang

Terumbu karang juga dapat berfungsi mengurangi kekuatan gelombang yang sampai ke pantai. oleh karena itu perlu pelestarian terumbu karang dengan membuat peraturan untuk melindungi habitatnya. ekosistem terumbu karang, padang lamun, mangrove dan vegetasi pantai lainnya merupakan pertahanan alami yang efektif mereduksi kecepatan dan energi gelombang laut sehingga dapat mencegah terjadinya abrasi pantai. jika abrasi pantai terjadi pada pulau-pulau kecil yang berada di laut terbuka, maka proses penenggelaman pulau akan berlangsung lebih cepat.

  1. Melestarikan tanaman bakau/mangrove

Fungsi dari tanaman bakau yaitu untuk memecah gelombang yang menerjang pantai dan memperkokoh daratan pantai, selain untuk mempertahnakan pantai, mangrove juga berfungsi sebagai tempat berkembangbiakan ikan dan kepiting.

  1. Melarang penggalian pasir pantai Pasir pantai yang terus menerus diambil akan mengurangi kekuatan pantai.
  2. Sedangkan pada pantai yang telah atau akan mengalami abrasi, akan dibuatkan pemecah ombak atau talud untuk mengurangi dampak dari terjangan ombak, tindakan ini sering juga disebut tindakan pencegahan secara teknis.

 

Mitigasi Bencana Abrasi

Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No. 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana).

Membuat rencana detail tata ruang daerah pesisir adalah salah satu langkah dalam meminimalisir dampak abrasi, di daerah pesisisr pantai yang rawan abrasi sangat penting untuk mengatur penggunaan lahan. Rencana detail tata ruang ini digunakan untuk membuat zoning kawasan lindung dan budidaya. Setiap persil seharusnya ditentukan guna lahan, KDB, KLB, jumlah lantai agar pembangunan daerah pesisir dapat terarah. (Rahtama, 2014)

Dalam rencana detail ini juga berisi di mana akan dibangun pemecah gelombang dan tanggul karena pemecah gelombang ini dapat menghambat perjalanan ombak ke pantai. Ombak akan terpecah saat melewati pemecah gelombang sehingga ombak yang mencapai bibir pantai memiliki kekuatan yang lebih kecil. Selain pemecah gelombang pembangunan tanggul dari pasir di sepanjang pantai juga akan mengurangi resiko abrasi. Pembuatan tanggul ini dapat dilakukan secara swadaya oleh masyarakat sekita pantai.

Tanggul dapat menahan air laut sehingga air laut tidak dapat masuk ke pemukiman penduduk dan memperkuat daya tahan pinggir pantai. Selain itu dalam rencana detail tata ruang hutan bakau seharusnya menjadi kewajiban untuk semua daerah pesisir di Indonesia. Tanaman bakau dapat mengurangi resiko abrasi dan dapat mengurangi resiko intrusi air laut. Dalam rencana detail dirumuskan pembangunan fisik dan pembangunan sosial ekonominya.

Bagaimana pembangunan sosial ekonomi penduduk pesisir akan menetukan keberhasilan pembangunan fisik daerah pesisir tersebut. Pembangunan sosial selain bertujuan membuat keadaan sosial yang lebih manusiawi juga dibutuhkan agar penduduk pesisir dapat mengelola upaya mitigasi terhadap abrasi. (Rahtama, 2014).

Baca Juga :

Sumber
http://materi-perkapalan.blogspot.com/2013/07/sedikit-tentang-abrasi.html
http://bayukreshnaadhitya.blogspot.co.id/2012/06/abrasi-pantai.html
http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/Fenomena.Alam/Abrasi/materi4.html

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET