Cara Kerja Bakteriofag

Bakteriofag dapat ditemukan di tanah, di air, maupun pada beberapa produk makanan (daging, sayuran, produk susu). Kita membedakan faag ini menjadi virus dan temperatur yang memiliki cara kerja berbeda. Di mana virus menembus masuk dari dinding seluler bakteri, dan bermultiplikasi secara cepat tanpa berintegrasi dengan DNA sel inang, sementara temperatur meningkatkan suhu bakteri dengan berintegrasi dengan DNA sel inang. Dalam aplikasi antibakteri, kemampuan melisiskan sel tanpa DNA ini yang direkomendasikan.

Penggunaan bahan kimia seperti (ozone, chlor) dan juga pemaparan fisik (paparan terhadap sinar UV, pasturisasi) juga merupakan metode kontrol, namun sayangnya dapat merusak atau mengubah kualitas dari produk. Penggunaan bakteriofaag sebagai agen antibakteria untuk melawan pathogen-patogen tersebut, merupakan suatu alternatif yang menarik. Dalam opini publik bulan April 2009, para ahli dari EFSA mempertimbangkan bahwa dalam kondisi khusus bakteriofaag mungkin dapat sangat efektif dalam menghilangkan pathogen-patogen dalam saluran pencernaan. Para ahli tersebut merekomendasikan untuk penelitian lebih lanjut mengenai persistensi bakteriofaag dalam saluran pencernaan dan kapasitasnya untuk mencegah rekontaminasi.

Nah setelah membaca ulasan ini pernah gak terpikirkan kenapa orang tua jaman dulu minum air keran tapi gak kena diare? Jawabannya simpel. Di dalam air keran itu ada virus bakteriophage yang kalau diminum malah menyebabkan bakteri penyebab diare dan penyakit sejenis malah mati. Ini bukan sekedar joke atau main-main lho… malahan dulu pernah diteliti (oleh Ernest Hanbury Hankin) kalau minum air sungai Gangga dan Yamuna di India bisa menyembuhkan penyakit kolera. Kemudian ahli bakteriologi (Frederick Twort) sampai membuat postulat mengenai hal ini, namun terhenti karena perang dunia pertama

Menarik lainnya

© 2024 Pengertian.Apa-itu.NET