Apa yang dimaksud dengan Tembakau?

Tembakau adalah produk pertanian yang diolah dari daun tanaman segar Nicotiana. Ini memiliki sejarah panjang digunakan dalam budaya penduduk asli Amerika dan telah memainkan peran penting dalam pendirian Amerika Serikat sejak zaman kolonial. Tembakau tersedia secara komersial dalam bentuk kering dan tahan lama dan sering dihisap  dalam bentuk rokok. Tembakau juga dapat dikunyah, “dicelupkan” (ditempatkan di antara pipi dan gusi ), atau dihirup ke dalam hidung sebagai bahan hisap dalam bentuk bubuk halus.

Semua cara penggunaan tembakau ini menyebabkan penyerapan nikotin dalam jumlah yang bervariasi ke dalam aliran darah pengguna dan seiring waktu, menghasilkan pengembangan toleransi dan ketergantungan  Jumlah penyerapan, frekuensi, dan kecepatan tampaknya berhubungan langsung dengan tingkat ketergantungan dan toleransi, jika ada. Dosis nikotin serendah setengah cerutu atau tiga batang rokok; Namun, hanya sebagian kecil dari nikotin yang ditemukan dalam produk ini dilepaskan ke dalam asap, dengan sebagian besar kasus klinis keracunan nikotin disebabkan oleh bentuk terkonsentrasi dari senyawa ini yang digunakan dalam insektisida. Namun, kematian dapat terjadi jika seorang anak makan setidaknya satu batang rokok (tidak termasuk filter). Alkaloid aktif lain dalam tembakau termasuk alkaloid.

Penggunaan tembakau jangka panjang menimbulkan risiko yang signifikan untuk banyak jenis kanker serta stroke dan penyakit kardiovaskuler dan pernapasan. Harapan hidup yang lebih pendek dikaitkan dengan merokok. Tembakau terbukti menyebabkan perubahan otak permanen seperti morfin atau kokain. Banyak yurisdiksi telah melarang merokok dalam upaya untuk mengurangi risiko kerusakan kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh merokok. Risiko mengembangkan kanker yang signifikan, sebagai akibat dari penggunaan tembakau, tampaknya disebabkan oleh terlalu banyak senyawa nitrosamin dan karsinogenik yang ditemukan dalam tembakau dan sisanya. Senyawa-senyawa beracun ini diproduksi oleh pemanasan anaerob, baik dengan merokok atau dengan menyembuhkan dengan api atau api. Tembakau tahan lama yang bebas asap rokok dihasilkan, baik dengan api atau dengan api, sebagai ganti tembakau yang dihisap mengurangi risiko kanker pernafasan tetapi masih meningkatkan risiko kanker mulut.

Sebagai perbandingan, penggunaan tembakau kunyah yang diawetkan melalui uap ( snus ) dapat mencegah karsinogenisitas karena nitrogen tidak diproduksi, tetapi efek negatif pada sistem kardiovaskuler dan pankreas tidak diminimalkan. Sekitar 440.000 orang di Amerika Serikat meninggal setiap tahun karena merokok, dengan 3.000 ‘merokok’ secara pasif (asap rokok) dan 1.000 bayi yang belum lahir, sebagai akibat dari ibu yang merokok, selain mereka yang lahir dengan cacat tubuh..

Tembakau memiliki kandungan alkaloid nikotin, yang berbeda-beda kadarnya berdasarkan spesiesnya. Setiap bagian tubuh tembakau (bunga, daun, batang, akar) mengandung nikotin, kecuali pada bijinya. Alkaloid adalah istilah bagi senyawa kimia yang diambil dari kata alkali, dan sebagian besar kandungannya adalah dari unsur Nitrogen, biasanya bersifat netral sampai basa.

Nikotin merupakan senyawa kimia yang memiliki rumus senyawa C10H14N2, memiliki berat molekul 162,23 gr/mol, dan termasuk dalam jenis alkaloid. Nikotin bersifat stimulan, yang dapat mempengaruhi kerja saraf (menimbulkan perasaan tenang dan rileks) pada mamalia, bersifat adiktif, serta bersifat antiherbivore, yang membuatnya bisa dimanfaatkan sebagai insektisida.

Nicotiana rustica, memiliki ciri-ciri daun mahkota bunganya berwarna kuning, bentuk mahkota bunga seperti terompet berukuran pendek dan sedikit bergelombang, bentuk daun bulat berujung tumpul, kedudukan daun pada batang mendatar agak terkulai, dan memiliki tinggi sekitar 90 cm. N.rustica ini merupakan spesies tembakau yang memiliki kandungan nikotin paling tinggi diantara jenis tembakau yang lain (kandungan nikotin-nya 9 kali lebih tinggi dari rata-rata tembakau). Kandungan nikotin N.rustica pada daunnya adalah sebesar 9 %. Karena kandungan nikotin yang tinggi inilah, N.rustica biasa dimanfaatkan sebagai bahan baku rokok cerutu, komponen obat penenang dan insektisida.

Nicotiana tabacum, memiliki ciri-ciri daun mahkota bunganya berwarna merah muda sampai merah, mahkota bunga berbentuk terompet panjang, daunnya berbentuk lonjong dan ujungnya runcing, kedudukan daun pada batangnya tegak, dan memiliki tinggi sekitar 120 cm . Tembakau spesies ini memiliki kandungan nikotin sebesar 1 – 3 % pada bagian daunnya. Karena kandungan nikotinnya yang relative rendah, tembakau spesies ini yang paling sering dibudidayakan sebagai bahan utama rokok sigaret. Negara-negara yang membudidayakannya antara lain adalah Brazil, Cuba, Colombia, Guatemala, Indonesia, Iran, dan Meksiko.

Berikut adalah beberapa manfaat tembakau selain sebagai produk rokok.

  1. Untuk Berkebun

Pada aktivitas berkebun, daun tembakau dapat digunakan sebagai anti hama. Kutu yang menyerang daun, hama pengerek batang, dan laba-laba yang bersarang pada tanaman yang ditanam, dapat diusir menggunakan daun tembakau yang dicampur dengan air. Para petani di beberapa tempat sudah memanfaatkan khasiat daun tembakau ini sejak lama.

  1. Obat ruam kulit, eksim dan reumatik

Pada pengobatan ruam kulit, eksim dan reumatik, daun tembakau dipakai sebagai obat dengan cara dikompreskan ke bagian yang mengalami ketiga penyakit itu. Daun tembakau ditumbuk hingga agak halus, kemudian dibalurkan ke bagian tubuh yang luka. Pengobatan ini sudah lama digunakan sebagai pengobatan tradisional di daerah India.

  1. Sakit Gigi

Pengobatan balur daun tembakau juga bisa digunakan untuk meredakan sakit yang disebabkan oleh sakit gigi. Tembakau yang ditumbuk hingga halus kemudian dibalurkan ke bagian yang bengkak karena sakit gigi.

  1. Digigit Serangga dan Ular Berbisa

Beberapa masyarakat di India memercayai bahwa nikotin dalam tembakau dapat membantu menghilangkan rasa sakit serta membantu menarik keluar racun, dan bisa menyembuhkan luka dari gigitan ular berbisa.

Setelah racun tersedot keluar, daun dikunyah kemudian diletakkan pada luka, dan diikat dengan perban. Metode ini juga dapat digunakan ketika bagian tubuh disengat serangga.

  1. Flu dan Batuk

Campuran daun tembakau dan leptotaenia multifida digunakan untuk membantu mengobati flu dan batuk. Selain itu, campuran ini ditambah akar balsam india dipercaya juga dapat menyembuhkan penyakit asma dan TBC.

  1. Pasta Gigi

Daun tembakau yang dirajang atau ditumbuk sampai halus dapat digunakan ssbagai pasta gigi dengan cara menggosokkannya ke seluruh bagian gigi. Dahulu, orang tua kita biasa menggunakan daun tembakau dalam campuran sirih dan pinang untuk dikonsumsi. Biasanya mereka juga menggosokkan rajangan daun tembakau ke seluruh gigi mereka. Meskipun gigi mereka berwarna kemerahan, namun ini terbukti membersihkan gigi dan terutama membikin gigi menjadi kuat meskipun usia mereka sudah tua.

  1. Obat Penyakit Mental

Menurut Journal of American Medical Association, orang-orang yang menderita gangguan mental seperti ADHD/ADD, skizofrenia, dan gangguan lainnya mungkin mengalami efek positif dari merokok. Rupanya, dosis nikotin memiliki efek normalisasi jangka pendek pada aktivitas listrik di otak.

Untuk penyakit Alzheimer juga mendapat keuntungan dari dosis nikotin. Menurut penelitian, kemampuan kognitif pasien sedikit membaik.

  1. Menghasilkan protein antikanker

Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah melakukan riset dengan cara mereplikasi protein dari tubuh manusia kedalam daun tembakau. Daun tembakau ini dapat digunakan untuk aplikasi stem cell dan kanker mulut rahim

  1. Anti radang

Ilmuwan dari beberapa lembaga penelitian Eropa berpartisipasi dalam proyek bertajuk “Pharma-Planta” yang dipimpin Profesor Mario Pezzotti dari Universitas Verona. Mereka membuat tembakau transgenik yang memproduksi interleukin-10 (IL-10), yang merupakan cytokine anti-radang yang mampu memproduksi protein yang merangsang sel-sel kekebalan tubuh agar aktif.

  1. Obat HIV/AIDS

Masih berdasar penelitian yang diinisasi Profesor Mario Pezzoti, tembakau juga dapat menghasilkan protein obat human immunodeficiency virus (HIV) penyebab AIDS, yang disebut griffithsin. Bedanya, bukan tembakaunya yang menghasilkan protein, melainkan virus tembakaunya.

  1. Obat Rabies

Dilansir dari St George’s University of London menyebutkan, penelitian mengenai tembakau yang dapat mengobati penyakit rabies, ditemukan bahwa tanaman tembakau rekayasa genetika dapat digunakan untuk memproduksi antibodi pelindung yang aman terhadap virus rabies yang mematikan.

Hal ini memungkinkan untuk memberikan obat yang relatif murah untuk rabies yang akan menguntungkan pasien di negara berkembang. Para ilmuwan berhasil menghasilkan antibodi dalam tanaman tembakau transgenik (tanaman yang telah diubah secara genetik) yang terbukti menetralisir virus rabies.

Antibodi monoklonal baru ini bekerja dengan mencegah virus menempel ke ujung saraf di sekitar lokasi gigitan dan membuat virus tidak menyebar ke otak. Antibodi monoklonal adalah protein kompleks, awalnya berasal dari sistem kekebalan tubuh, tetapi dalam hal ini dibuat di dalam tanaman untuk memerangi penyakit. Antibodi itu juga terbukti aktif dalam menetralisir berbagai virus rabies.

 

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET