Apa yang dimaksud dengan Non-Esensial

Semua manusia, termasuk bayi, mampu mensintesis 10 dari 20 asam amino yang dibutuhkan oleh sel dan jaringan hidup. Mereka dikenal sebagai asam amino non-esensial. Asam amino Non Esensial adalah label yang sedikit menyesatkan karena asam amino ini sebenarnya mengisi peran penting, tetapi karena mereka disintesis oleh tubuh Anda, mereka bukan bagian penting dari makanan Anda. Namun, Anda masih bisa mendapatkan asam amino yang tidak penting melalui diet Anda. Perbedaannya adalah Anda tidak perlu khawatir untuk mendapatkan cukup asam amino ini, karena tubuh Anda akan mengimbangi setiap celah dalam diet Anda. Alanin, asparagin, arginin, glutamin, tirosin, sistein, glisin, prolin, serin, aspartat, dan ornithine adalah asam amino non Esensial.

Asam amino non esensial adalah asam amino yang penting bagi tubuh tetapi tubuh bisa membuatnya sendiri sehingga tidak perlu secara langsung dari asupan atau sumber dari luar. Ada sepuluh asam amino yang bisa dibentuk oleh tubuh manusia. Asam amino ini disebut asam amino dispensable. Karena bisa dibentuk sendiri oleh tubuh maka tidak harus memperoleh asupan dari makanan.

Asam Amino non-essensial yang diproduksi tubuh antara lain:

1. Tirosin pembentukanya menggunakan bahan baku fenilalanin oleh enzim phehidroksilase. Menurut penelitian yang dilakukan oleh institut penelitian kesehatan Lingkungan Amerika Serikat tahun 1988, tirosin berfungsi pula sebagia obat stimulan dan penenang yang eektif untuk meningkatkan kinerja mental dan fisik di bawah tekanan, tanpa efek samping. Tirosin terkandung dalam hati ayam, keju, alpukat, pisang, ragi, ikan dan daging.
2. Sistein sekalipun asam amino bukan esensial kandungan atom sistein hampir sama dengan metionin. Sistein juga di temukan pada bahan pangan seperti cabai, bawang putih, bawang bombai, brokoli, haver, dan inti bulis gandum.
3. Serin pertama kali diisolasi dari protein serat sutra pada tahun 1865.
4. Prolin fungsi terpentingnya di ketahui sebagai komponen protein.
5. Glisin secara umu, protein itu sendiri tidak banyak mengandung glisin (kecuali pada kolagen yang mengandung glisin dari dua per tiga kandungannya). Tubuh manusia memproduksi glisin dalam jumlah yang mencukupi.
6. Asam glutamat karena ion glutamat yang dapat merangsang beberapa type saraf yang ada pada lidah manusia, glutamat di manfaatkan dalam industri penyedap rasa. Dalam keseharian di dapati dalam bentuk garam turunan yang di sebut sebagai monosodium glutamat atau MSG.
7. Asam aspartat sering pula di sebut aspartat. Fungsinya di ketahui sebagia pembangkit neurotransmiter di otak dan saraf otot. Aspartat juga dimungkinkan berperan dalam daya tahan terhadap kepenatan.
8. Ariginin sekalipun bersifat non-esensial bagi manusia dan mamalia lain, tetapi ariginin dapat di katakan sebagai asam amino setengah esensial karena produksinya sangat bergantung pada tingkat perkembangan dan kondisi kesehatan. Pada anak-anak, ariginin sangatlah penting. Pangan sumber utama ariginin ditemukan pada produk-produk peternakan seperti daging, susu, telur, dan berbagai olahannya. Sedangkan dari produk tumbuhan, ariginin banyak ditemukan pada cokelat dan biji kacang tanah.
9. Alanin ditemukan dalam bahan pangan bentuk lain seperti daging, ikan, susu, telur, dan kacang-kacangan.
10. Histidin bagi manusia, histidin merupakan asam amino yang esensial bagi anak-anak.
11. Glutamin merupakan asam amino yang dikenal pula dengan sebutan asam glumatik. Asam amino ini berfungsi sebagai bahan bakar otak yang mengontrol kelebihan amonia yang terbentuk dalam tubuh akibat proses biokimia. Secara alami, glutamin di temukan dalam gandum dan kedelai.
12. Asparagin di perlukan oleh sistem saraf untuk menjaga kesetimbangan dan di perlukan pula dalam transformasi asam amino. Asparagin di temukan pula pada daging (segala macam sumber), telur dan susu (serta produk turunanya)

Selain berperan dalam membangun otot, komponen ini juga diperlukan agar tubuh bisa menjalankan berbagai fungsi lainnya. Asam amino esensial maupun non esensial, memang sama-sama penting untuk tubuh. Namun, memang ada beberapa hal yang membedakan jenis asam amino tersebut. Apakah itu?

Perbedaan asam amino esensial dan non esensial

Asam amino adalah bahan baku pembentuk protein. Saat mengonsumsi makanan yang mengandung protein, sistem pencernaan tubuh akan memecahnya kembali menjadi asam amino. Pecahan-pecahan asam amino itulah yang akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan serangkaian fungsi penting.

Agar semua fungsi bisa berjalan dengan baik, dibutuhkan 20 jenis asam amino yang kemudian dapat dikelompokkan menjadi asam amino esensial dan non esensial. Berikut ini penjelasannya.

1. Asam amino non esensial
Dari total 20 jenis asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, 11 di antaranya dikelompokkan sebagai asam amino non esensial. Meski disebut non esensial, bukan berarti jenis ini tidak penting untuk tubuh.
Nama tersebut diberikan karena jenis asam amino ini bisa diproduksi sendiri oleh tubuh. Sehingga, kita tidak perlu susah-susah untuk memenuhi kebutuhannya dari makanan dan minuman sehari-hari.

Kesebelas asam amino non esensial tersebut adalah:
• Alanin
• Arginin
• Asparagin
• Asam aspartat
• Sistein
• Asam glutamat
• Glutamin
• Glisin
• Prolin
• Serin
• Tirosin

2. Asam amino esensial
Asam amino esensial adalah sembilan jenis asam amino yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Sehingga, Anda harus mengonsumsi asupan tertentu untuk memenuhinya. Sembilan jenis asam amino esensial adalah:
• Histidin
• Isoleusin
• Leusin
• Lisin
• Metionin
• Fenilalalin
• Treonin
• Triptofan
• Valin

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET