
Koma (comma): Serabut-serabut saraf tertentu di dalam kolumna dorsal atau posterior sumsum tulang belakang
Koma adalah kondisi mendalam dari ketidaksadaran yang berkepanjangan di mana seseorang tidak dapat dibangunkan; gagal merespons rangsangan, cahaya, atau suara yang menyakitkan; tidak memiliki siklus bangun tidur yang normal; dan tidak melakukan tindakan sukarela. Pasien koma menunjukkan tidak adanya bangun penuh dan tidak dapat merasakan, berbicara, atau bergerak secara sadar. Koma dapat diturunkan oleh sebab alami, atau dapat diinduksi secara medis.
Secara klinis, koma dapat didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk secara konsisten mengikuti perintah satu langkah.Ini juga dapat didefinisikan sebagai skor ≤ 8 pada Skala Koma Glasgow (GCS) yang berlangsung ≥ 6 jam. Agar pasien dapat mempertahankan kesadaran, komponen kesadaran dan kesadaran harus dipertahankan. Wakefulness menggambarkan tingkat kuantitatif kesadaran, sedangkan kesadaran berkaitan dengan aspek kualitatif dari fungsi yang dimediasi oleh korteks, termasuk kemampuan kognitif seperti perhatian, persepsi sensorik, memori eksplisit, bahasa, pelaksanaan tugas, orientasi temporal dan spasial dan penilaian realitas Dari perspektif neurologis, kesadaran dipertahankan oleh aktivasi korteks serebral — materi abu-abu yang membentuk lapisan luar otak dan oleh sistem pengaktif reticular (RAS), sebuah struktur yang terletak di dalam batang otak.
Penyebab Koma
Koma terjadi akibat kerusakan di salah satu bagian otak. Bagian otak yang mengalami kerusakan pada penderita koma adalah bagian yang mengatur kesadaran seseorang. Kerusakan tersebut dapat terjadi dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan di otak dan memicu terjadinya koma, di antaranya:
.Stroke.
.Cedera berat di kepala.
.Gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
.Infeksi pada otak, misalnya meningitis dan ensefalitis.
.Keracunan, misalnya akibat karbon monoksida atau logam berat.
.Overdosis alkohol atau NAPZA.
.Kekurangan oksigen, misalnya setelah serangan jantung atau tenggelam.
.Kejang.
.Tumor pada otak.
.Kegagalan organ hati (koma hepatikum).
.Ketidakseimbangan kadar garam dalam darah.
Gejala Koma
Gejala utama koma adalah penurunan kesadaran yang ditandai dengan kehilangan kemampuan berpikir serta tidak merespons lingkungan sekitarnya. Penderita koma tidak dapat melakukan gerakan atau mengeluarkan suara, apalagi membuka mata.
Kondisi ini terjadi walaupun penderita sudah diberi rangsangan, misalnya dicubit keras. Kalaupun ada respons, respons tersebut hanya minimal, misalnya hanya mengerang kecil bila dicubit.
Seseorang yang mengalami koma terkadang masih dapat bernapas dan memiliki denyut jantung yang teratur. Meskipun demikian, sering kali penderita koma sudah memakai alat bantu napas atau diberikan obat-obatan penopang denyut jantung.