Apa yang dimaksud dengan Koevolusi (Coevolution)

Koevolusi (Coevolution) adalah Evolusi dua spesies di mana perubahan evolusioner pada salah satu spesies memengaruhi evolusi yang lain. Contoh klasik adalah paruh panjang, sempit dari burung kolibri. Ini telah berdampingan dengan bunga tubular, dan adaptasi dari tagihannya memungkinkannya untuk memberi makan pada tanaman dengan bunga tubular yang panjang.
Bunga-bunga ini pada gilirannya telah beradaptasi (coevolved) untuk pembuahan oleh kolibri ketika mereka mengambil nektar mereka.

Koevolusi adalah “perubahan pada objek biologis yang dicetuskan oleh perubahan pada objek lain yang berkaitan dengannya”. Koevolusi dapat terjadi pada berbagai tingkatan biologis: ia dapat terjadi secara makroskopis maupun mikroskopis.

Gagasan ko-evolusi digunakan di bidang biologi untuk merujuk pada adaptasi timbal balik dari dua atau lebih spesies organisme hidup dalam konteks proses evolusi mereka. Adaptasi ini muncul dari pengaruh timbal balik yang diberikan spesies satu sama lain melalui parasitisme, simbiosis, ikatan pemangsa-mangsa dan interaksi lainnya.

Co-evolution mengasumsikan bahwa perubahan yang terdaftar dalam suatu spesies sebagai bagian dari evolusinya memberi tekanan pada seleksi alam spesies lain. Bersamaan dengan itu, spesies ini mulai beradaptasi dengan perubahan ini dan memengaruhi evolusi spesies pertama. Dalam kasus ini, kita berbicara tentang koevolusi interspesifik.

Ada ahli biologi yang juga mendalilkan adanya koevolusi intraspesifik, yang menyinggung perubahan timbal balik yang terjadi pada organisme yang termasuk dalam spesies yang sama. Modifikasi ini terjadi pada perangkat dan sistem dalam lingkup evolusi spesies yang bersangkutan.

Penting untuk diingat bahwa ko-evolusi terkait dengan faktor biotik, bukan faktor abiotik. Pengaruh iklim pada proses evolusi, misalnya, tidak dianggap sebagai ko-evolusi antara spesies hidup dan kondisi cuaca.

Kita dapat menemukan kasus ko-evolusi antara tumbuhan dan serangga yang berbeda. Ada tanaman yang menghasilkan racun untuk mencegah serangan serangga; namun, beberapa spesies hewan berhasil mengatasi mekanisme pertahanan ini, mengelola dengan evolusi mereka bahwa racun tidak mempengaruhi mereka. Tanaman, dengan cara ini, mulai menguraikan jenis racun lain.

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET