Koenocytic Memiliki beberapa inti yang tertanam dalam sitoplasma tanpa dinding silang; inti terletak pada matriks yang sama. Juga menunjukkan miselium di mana hifa kekurangan septa, yaitu anggota Oomycota dan Chytridiomycota.
Kenosit (coenocytes): Massa protoplasma yang bernukleus banyak, yang terbentuk karena pembelahan nukleus, yang bukan berasal dari sitoplasma sel yang bernukleus satu, terdapat pada banyak jamur dan ganggang hijau
Coenocyte adalah sel multinukleat yang dapat dihasilkan dari beberapa divisi nuklir tanpa sitokinesis yang menyertainya, berbeda dengan syncytium, yang dihasilkan dari agregasi seluler diikuti dengan pembubaran membran sel di dalam massa. Kata syncytium dalam embriologi hewan digunakan untuk merujuk pada blastoderm coenocytic invertebrata.Sel-sel coenocytic disebut sebagai coenobium (coenobia jamak), dan sebagian besar coenobia terdiri dari sejumlah sel yang berbeda, sering kali sebagai kelipatan dua (4, 8, dll.).
Penelitian menunjukkan bahwa pembentukan coenobium mungkin merupakan pertahanan terhadap penggembalaan pada beberapa spesies.
Sel coenocytic hadir dalam kelompok alga yang beragam dan tidak terkait, termasuk Xanthophyceae (mis., Vaucheria), alga merah (mis., Griffithsia) dan ganggang hijau (mis., Sel internodal Chara).
Di ganggang hijau siphonous, Bryopsidales dan beberapa Dasycladales, seluruh talus adalah sel multinukleat tunggal, yang dapat mencapai beberapa meter (mis. Caulerpa). Namun, dalam beberapa kasus, crosswalls dapat terjadi selama reproduksi.
Ordo alga hijau Cladophorales ditandai oleh organisasi siphonocladous, yaitu thalli yang terdiri dari banyak sel coenocytic.
Berbeda dengan Cladophorales di mana nukleus diorganisasikan dalam domain sitoplasma yang berjarak teratur, sitoplasma Bryopsidales menunjukkan streaming, memungkinkan pengangkutan organel, transkrip, dan nutrisi melintasi tanaman.
Sphaeropleales juga mengandung beberapa spesies air tawar umum yang bersifat coenocytic, yaitu Scenedesmus, Hydrodictyon, dan Pediastrum.