Apa yang dimaksud dengan Gaya van der Walls

Yang dimaksud dengan Gaya van der Walls adalah Gaya antar molekul kovalen polar yang tidak mempunyai ikatan hidrogen atau ikatan antar molekul nonpolar.

Ada beberapa istilah yang biasa digunakan dalam gaya van der waals yakni

• Gaya antara dua dipol permanen.
• Gaya antara suatu dipol permanen dan dipol induksi.
• Gaya antara dua dipol induksi sementara.

Gaya van der waals ini pertama kali dikembangkan oleh ahli saintis dari Belanda yakni, Johannes Diderik Van der Waals. Gaya van der waals ini tergolong gaya tarik menarik dan tolak menolak antara atom, molekul, dan permukaan serta antar molekul lainnya. Adanya gaya van der waals ini terjadi antara partikel yang sama atau pun berbeda. Gaya ini juga terjadi dikarenakan adanya sifat kepolaran partikel tersebut. Semakin kecil sifat

kepolarannya semakin kecil pula gaya van der waalsnya. Kepolaran parikel tersebut bersifat permanen atau juga tidak permanen. Kopolaran partikel dapat bersifat permanen atau bersifat tidak permanen. Kepolaran permanen terjadi akibat kepolaran ikatan dalam molekulnya. Sedangkan kepolaran yang tidak permanen disebabkan oleh terinduksi oleh partikel bermuatan, sehingga molekul bersifat polar sesaat secara spontan.

Jenis-jenis Gaya Van Der Waals

Pada intinya gaya van der waals adalah gaya antar molekul yang paling lemah dan terdiri dari gaya dipol-dipol dan gaya dispersi. Berikut ini penjelasan tentang kedua gaya tersebut.

1. Gaya dipol-dipol
Gaya dipol-dipol adalah gaya tarik menarik yang terjadi antara molekul polar. Sebuah molekul hidrogen klorida memiliki atom hidrogen sebagian positif dan atom klor sebagian negatif. Dalam kumpulan banyak molekul hidrogen klorida, mereka akan mensejajarkan diri agar daerah bermuatan sebaliknya dari molekul tetangga berdekatan satu sama lain. Gaya dipol-dipol di alam berbentuk serupa, tetapi jauh lebih lemah dari ikatan ionik.

2. Gaya Dispersi London
Gaya dispersi juga dianggap sebagai jenis van der Waals dan yang paling lemah dari semua gaya antarmolekul. Mereka sering disebut dengan Gaya London setelah Fritz London (1900-1954), pertama kali mengajukan keberadaan mereka pada tahun 1930 an. Gaya dispersi London merupakan sebuah gaya antarmolekul yang terjadi antara atom dan antara molekul nonpolar akibat gerakan elektron. Kemudian terbentuklah awan elektron.

Awan elektron dari atom helium berisi dua elektron, yang biasanya diperkirakan akan merata secara spasial di sekitar inti. Namun, pada saat tertentu distribusi elektron mungkin tidak merata, sehingga timbul dipol sesaat. Dipol lemah dan sementara ini kemudian dapat mempengaruhi atom tetangga helium melalui tarik dan tolakan yang bersifat elektrostatik.

Hal ini akan menginduksi dipol atom helium terdekat. Dipol sesaat kemudian akan menginduksi secara lemah, kemudian tertarik satu sama lain. Gaya dispersi meningkat seiring adanya jumlah elektron dalam atom atau molekul nonpolar yang meningkat. Kelompok halogen sendiri terdiri dari empat unsur yang semua mengambil bentuk molekul diatomik nonpolar.

aya dispersi yang cukup kuat untuk molekul yodium memiliki jumlah elektron yang besar. Gaya tersebut relatif kuat dan menghasilkan titik leleh dan titik didih yang tinggi dari kelompok halogen. Gaya tersebut cukup kuat untuk menahan molekul yodium berdekatan dalam keadaan padat pada suhu kamar.

Gaya dispersi yang semakin lemah untuk brom, klorin, dan fluorin dan ini diilustrasikan dalam titik leleh dan titik didih yang lebih rendah pada mereka.
Maka, dapat disimpulkan ika gaya van der waals ini merupakan interaksi lemah antara molekul yang melibatkan dipol. Kemudian molekul polar memiliki interaksi dipol-dipol permanen. Dan kemudian molekul non-polar dapat berinteraksi dengan cara gaya dispersi london.

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET