Apa yang dimaksud dengan Chart

Chart: grafik yang dapat dibuat dengan program Microsoft Office.

Chart atau Grafik Dapat dikatakan bahwa grafik menceritakan sejarah pergerakan harga dari waktu ke waktu. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, seorang analis teknikal percaya bahwa sejarah pergerakan memiliki kecenderungan untuk berulang. Inilah yang banyak diteliti untuk memprediksi pergerakan yang akan terjadi.

Ada 3 macam grafik yang biasanya digunakan, yaitu:
1. Line Chart
Sebuah bar chart sedikit lebih kompleks. Ini menunjukkan harga pembukaan dan penutupan, serta tinggi dan rendah. Bagian bawah bar vertikal menunjukkan harga terendah yang diperdagangkan dalam suatu jangka waktu, sedangkan bagian atas bar menunjukkan harga tertinggi.
Bar vertikal itu sendiri menunjukkan rentang perdagangan pasangan mata uang secara keseluruhan.
Hash horizontal di sisi kiri bar adalah harga pembukaan, dan sisi kanan hash horizontal adalah harga penutupan.
Berikut adalah contoh dari bar chart untuk EUR / USD:
Satu bar menunjukkan satu segmen waktu, apakah itu satu hari, satu minggu, atau satu jam.
grafik bar juga disebut chart “OHLC”, karena mereka menunjukkan pembukaan, Tinggi, Rendah, dan penutupan suatu mata uang tertentu. Berikut adalah contoh sebuah bar :
Buka: Garis horizontal kecil di sebelah kiri adalah harga pembukaan
Tinggi: Bagian atas garis vertikal mendefinisikan harga tertinggi pada periode waktu
Rendah: Bagian bawah garis vertikal mendefinisikan harga terendah pada periode waktu
Tutup: Garis horizontal kecil di sebelah kanan adalah harga penutupan

2. Bar Chart
Line Chart adalah jenis grafik yang paling sederhana. Garis dalam grafik menghubungkan harga penutupan setiap sesi perdagangan. Secara lebih jelas dapat dilihat melalui gambar berikut.
Bar Chart

3. Candle Stick
Grafik candlestick adalah grafik yg paling populer digunakan saat ini. Disarankan untuk menguasai dengan cukup baik tentang grafik ini. Kita mulai dengan mengenal, membaca, dan mengartikan grafik candlestick. Diharapkan setelah membaca artikel ini, Anda akan merasakan manfaat dan keuntungan dalam menggunakan grafik candlestick.

Grafik candlestick = grafik lilin, lahir di Jepang. Kapan ? tidak ada yg tau persisnya, namun saat itu di jepang telah ada sekolah-sekolah lama yang mengajarkan analisa teknis untuk perdangan beras.
Hingga suatu saat seorang barat bernama ‘Steve Nison’ menemukan dan pertama kali mengenal rahasia teknik jepang ini dari kenalannya sesama broker Jepang. Sejak saat itu Steve menjadi terobsesi dengan teknik ini, dia mulai mempelajari, meneliti, menulis, dan perlahan mulai tumbuh populer di sekitar tahun 90 an. Singkat cerita, kita patut berterima kasih kepada Steve Nison(Mr Candlesticks)
Dalam sebuah grafik candlestik/grafik lilin, mengandung informasi : harga pembukaan(Open), harga penutupan(Close), serta dinamika pergerakan harga(High/Tertinggi – Low/Terendah). Bagian bawah menunjukan harga terendah(lower shadow), sementara bagian atas adalah harga tertinggi(Upper shadow).
Dalam grafik lilin bagian tengah terdapat sebuah kotak. Kotak ini akan diberi warna dimana akan menandakan bahwa harga naik atau turun. Bila kotak tidak berwana/putih, menandakan harga naik, sedangkan bila kotak berwana hitam menandakan harga turun.
Harga naik apabila harga penutupan > harga pembukaan. Dan harga turun apabila harga penutupan < harga pembukaan. Disini kita melihat pasti ada jeda waktu antara harga pembukaan dan penutupan, jeda ini sering disebut dengan Time Frame. Dan bisa diatur sesuai keinginan kita, seperti 5 menit, 10 menit, 15 menit, 1 jam, 1 hari, ataupun 1 bulan. Penggunaan candlestick chart lebih mempermudah pengamatan harga bila dibandingkan dengan Bar Chart tentunya dan Trader dapat dengan mudah membedakan pergerakan naik atau turun dan juga dalam menentukan harga tertinggi dan terendah.

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET