Apa yang dimaksud dengan Cacing pipih

Cacing pipih (flatworm; platyhelminthes): filum binatang yang mencakup cacing hati dan cacing pita; ususnya (apabila ada)hanya mempunyai satu celah; cacing ini tidak mempunyai rongga tubuh ataupun sistem peredaran darah; mempunyai alat reproduksi yang hermafrodit

Ciri-ciri cacing pipih (Platyhelminthes) sbb:
1. Memiliki tubuh yang pipih, simetris, dan tidak bersegmen.
2. Mempunyai satu lubang mulut tanpa dubur.
3. Hidup sebagai parasit, mempunyai alat hisap akan tetapi juga ada yang hidup bebas.
4. Reproduksi generatif dengan perkawinan silang, secara vegetatif dengan membelah diri (fragmentasi).
5. Hidup di air tawar/laut, tempat lembab, atau di dalam tubuh hewan lain.
6. Sangat sensitif terhadap cahaya.

Struktur dan Fungsi Tubuh Platyhelminthes
1. Sistem Pencernaan
Gastrovakuler adalah sistem pencernaan pada Cacing Pipih atau Platyhelminthes. Peredaran makanan pada sistem pencernaan Cacing Pipih melalui usus, yang dimulai dari mulut, faring, dan kerongkongan. Di belakang kerongkongan terdapat usus yang memiliki cabang ke seluruh tubuh, yang berarti makanan disebarkan keseluruh tubuh.
Gas Oksigen dan karbondioksida dikeluarkan melalui proses difusi. Platyhelminthes tidak memiliki sistem peredaran darah dan rongga tubuh(selom) sehingga disebut hewan aselomata.
2. Indera
Beberapa Cacing pipih memunyai oseli di kepala. Oseli adalah bintik mata yang mengandung pigmen yang peka terhadap cahaya. Cacing pipih memiliki indra peraba dan sel kemoresptor. Beberapa jenis lainnya juga memiliki indra tambahan seperti aurikula(telinga), statosista (pengatur keseimbangan), dan reoreseptor (berfungsi untuk mengetahui arah aliran sungai).
3. Reproduksi
Walaupun cacing pipih merupakan hewan hemafrodit, beberapa cacing pipih tidak bisa melakukan perkawinan secara individu. Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual.
Reproduksi seksual akan menghasilkan gamet. Fertilisasi ovum terjadi di dalam tubuh. Fertilisasi bisa dilakukan sendiri atau dengan pasangan lain.

Klasifikasi cacing pipih (Platyhelminthes)
1. Turbellaria atau Cacing Rambut Getar
Memiliki bulu getar yang berfungsi untuk bergerak.
Contoh: Planaria
2. Trematoda atau Cacing Isap
Memiliki alat pengisap, terdapat pada mulut di bagian kepala. Alat penghisap berfungsi untuk menempel pada inangnya untuk menghisap makanan, berarti Trematoda merupakan parasit.
Trematoda dewasa hidup di dalam hati, usu, paru-paru, ginjal, dan pembuluh darah vertebrata.
Contoh: Fasciola(Cacing Hati), Clonorchis, dan Schistosoma.
3. Cestoda atau Cacing Pita
Memiliki kulit berlapis kitin berfungsi melindungi diri dari enzim inangnya, dengan demikian Cestoda merupakan parasit. Cestoda terdiri dari anterior yang disebut skoleks, leher (strobilus), dan proglotid.

Penyakit yang Dapat Ditimbulkan Oleh cacing pipih (Platyhelminthes)
Platyhelminthes menimbulkan penyakit pada manusia dan hewan, salah satunya yaitu Schistosoma yg menyebabkan skistosomiasis. penyakit parasit yang ditularkan melalui siput air tawar pada manusia.
Apabila cacing tersebut berkembang di tubuh manusia, dapat terjadi kerusakan jaringan dan organ seperti kandung kemih, ureter, hati, limpa, dan ginjal manusia.

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET