Apa yang dimaksud dengan Asetil Kolin

Asetilkolin merupakan salah satu jenis neurotransmiter (zat kimia penghantar rangsangan saraf) yang paling umum dikenal.[Senyawa neurotransmiter ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf organisme vertebrata. Asetilkolin berperan dalam mentransmisikan sinyal atau rangsangan yang diterima untuk diteruskan di antara sel-sel saraf yang berdekatan atau pada sambungan neuromuscular.Senyawa organik dengan rumus molekul CH3COOCH2CH2N+(CH3)3 ini tersebar di seluruh tubuh manusia, terutama banyak terdapat di dalam sistem saraf tepi (otonom) dan senyawa ini dikeluarkan dengan adanya stimulasi saraf.Segera setelah dikeluarkan, asetilkolin akan berdifusi dicelah antar-sinapsis dan menstimulasi saraf-saraf lainnya.

Aktivitas dari neurotransmiter ini dapat dihambat oleh enzim kolinesterase (EC 3.1.1.7). Enzim ini sendiri ditemukan pada tahun 1968 di mana seorang peniliti bernama Walo Leuzinger berhasil memurnikan dan mengkristalkan enzim ini dari belut listrik di Universitas Kolumbia. Penghambatan kerja asetilkolin oleh enzim ini di dalam tubuh manusia berperan dalam menimbulkan penyakit Alzheimer yang terkait dengan kerusakan sel-sel otak, hilangnya ingatan, dan kemampuan berpikir. Penyakit ini dapat dikurangi efeknya dengan menggunakan obat yang mengandung inhibitor kolinesterase.[5] Di samping itu, senyawa asetilkolin juga banyak berperan dalam aktivitas gastoinstestinal.

Fungsi Asetilkolin Bagi Otak Manusia
Lalu apa fungsi pada asetilkolin tersebut? Maka simak ulasan selengkapnya di bawah ini :

1. Pengendalian Sistem Otot Manusia
Yakni sebuah bentuk neurotransmitter yang beroeran sebagai pengendali otot otot manusia. Pada saat otak memperoleh rangsangan dari luar, maka asetilkolin tersebut akan berguna dalam meneruskan sinyal itu menuju ke otak. Jadi, otot dapat bekerja sesuai dengan fungsinya. Sejumlah otot yang bekerja di bawah kendali asetilkolin ialah otot polos, otot lurik, dan juga otot jantung.

2. Syaraf Belajar
Asetilkolin letaknya berada di dalam otak. Di sanalah tempat/ letak kognisi ini akan bekerja. Sejumlah fungsi mental, misalnya seperti membaca, melihat, mendengarkan, belajar, itu semua memerlukan asetilkolin guna meneruskan sebuah sinyal atau rangsangan terhadap proses belajar yang sedang kita laksanakan. Oleh karena itu, apabila kita mempunyai kualitas asetilkolin yang baik, maka dalam proses belajar yang sedang kita laksanakan ini pun berjalan dengan baik pula.

Baca Juga : Rumus Fraksi Mol – Pengertian, Sifat dan Contoh Soalnya Lengkap
3. Kepingan Ingatan
Di dalam otak manusia, ada bagian yang fungsinya menjadi memori atau pengingat. Fungsi asetilkolin ini adalah membantu otak ketika melaksanakan proses mengingat tersebut. Misalnya seperti memilih perhatian lebih dulu mana yang akan di jalankan. Termasuk juga di dalam proses pemanggilan kembali sebuah ingat itu. Asetilkolin di pakai guna menyalurkan sebuah ransangan menuju ke otak.

4. Pengatur Mood Serta Suasana Hati
Siapa yang menyangka bahwa asetilkolin ini pun di pakai menjadi pengatur mood? Apabila kalian sedang murung durja ataupun berduka, maka sudah tentu asetilkolin yang terdapat di dalam otak berjumlah tak seimbang. Hal tersebut di karenakan sebab asetilkolin mempengaruhi kinerja pada enzim serotonin atau biasa di sebut menjadi enzim yang mengatur kebahagiaan seseorang.

5. Mempengaruhi Pada Reaksi Kejang Kejang Hingga Kelumpuhan
Fungsi asetilkolin ini sangat besar bagi manusia. Pada saat asetilkolin ada di dalam posisi reaksi, maka akan mempengaruhi pada sistem tubuh manusia. Lewat bantuan enzim, maka asetilkolin bisa terhidrolisis sebagai asam asetat dan kolin juga. Pada saat kegiatan asetilkolinterase tersebut terhambat, maka akan mengalami konsentrasi meninggi sinaptik dalam asetilkolin. Kemungkinan akan membuat pasiennya terjadi kejang kejang hingga terjadi kelumpuhan.

6. Membantu Penyembuhan Penyakit Alzheimer
Salah satu penyakit pikun ini atau biasa di kenal dengan sebutan demensia diantaranya yakni Alzheimer. Alzheimer adalah bentuk dari penyakit degenerasi pada otak manusia sebab terdapat gangguan maupun virus yang menggerogoti di bagian memori dengan jangka pendek penderitanya.
Penyakit tersebut dapat dialami oleh siapa saja, dengan rentang waktu usia tua maupun muda. Pasien susah dalam mengingat segala hal yang baru saja dia alami. Asetilkolinterase ini adalah senyawa satu satunya yang dapat membantu dalam meningkatkan memori pasien tersebut.

7. Penghambat Penyebaran Impuls
Di dalam dunia neurotransmitter, terdapat bagian yang berperan guna mempercepat reaksi dan penghambat reaksi. Salah satu wujud dari fungsi asetilkolin tersebut ialah dalam membantu dalam menyebarkan maupun menghambat dalam melaksanakan impuls. Dalam hal tersebut impuls yang dihambat daiantaranya impuls yang ada di neuron menuju syaraf ganglion.

8. Dapat Menyebabkan Kematian
Asetilkolin ialah bentuk dari neurotransmitter di dalam otak. Senyawa tersebut mudah untuk di sintesis dan di hi drolisis pula menjadi bentuk yang lain. Apabila bertemu degan senyawa lainnya yang bertentangan, maka akan menimbulkan sebuah reaksi yang tak baik. Misalnya seperti pada saat bertemu pada enzim asetilkolinterasi yang dapat mengakibatkan asetilkolin ini terhidrolisis sebagai asam kolin dan asetat. Apabila konsentrasi sineptik kolin tinggi, hal ini mengakibatkan munculnya gas syaraf. Hasilnya maka fatal hingga mengakibatkan kematian.
Asetilkon ini hanya tersedua dalam wujud obat suntik. Pemberiannya oun harus dari dokter maupun tenaga medis/ instruktur dokter. Dokter juga memantau pula pernapasan, tekanan darah mauoun fungsi saraf selama asetilkolin tersebut diberikan.

Efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan asetilkolin adalah:
Sakit kepala
Produksi air liur, air mata, dan ingus yang berlebihan
Sering buang air kecil
Mual
Muntah
Nyeri perut
Diare
Penggunaan obat ini juga berisiko menimbulkan gejala alergi yang ditandai dengan gatal, muncul ruam pada kulit, pembengkakan di bagian wajah, bibir, lidah, dan tenggorokan, serta sesak napas. Jika gejala tersebut muncul, dokter akan melakukan tindakan pengobatan, serta memantau denyut jantung, tekanan darah, dan pernapasan pasien.

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET