Apa itu Konstruktivisme?

konstruktivismeTidak ada definisi tunggal dari istilah konstruktivisme, karena ini adalah jenis arus yang dapat terjadi di dunia seni, pedagogi atau filsafat, di antara bidang lainnya. Bagaimanapun, di semua bidang konstruktivisme terkait dengan gagasan mencipta atau membangun.

Konstruktivisme dalam seni Rusia

Dalam dunia seni, konstruktivisme terkait dengan gerakan avant – garde awal abad kedua puluh. Salah satu manifestasi seni konstruktivisme terjadi di Uni Soviet setelah kemenangan Revolusi Rusia tahun 1917. Gerakan ini berkembang secara unik dalam arsitektur dan seni pahat dan karakteristik utamanya adalah abstraksi, penggunaan bentuk geometris, dan fungsionalitas estetika. Seni Konstruktivis Rusia menggunakan garis-garis yang bersih dan bahan-bahan yang sederhana. Gerakan ini menentang aliran avant-garde lainnya, terutama Futurisme dan Kubisme (Futurisme adalah garda depan Fasisme dan Konstruktivisme mewakili cita-cita revolusioner Uni Soviet).

Konstruktivisme sebagai model pedagogis

Pedagogi adalah ilmu yang mempelajari pembelajaran dalam rangka memberikan solusi terhadap fenomena pendidikan. Pedagogi konstruktivis memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) menentang pembelajaran berdasarkan pendekatan perilaku,

2) penekanan ditempatkan pada proses mental aktif siswa, yang harus membangun realitas intelektual mereka sendiri (siswa harus menjadi “pembangun” pembelajaran dan bukan penerima pengetahuan yang sederhana),

3) peran siswa dalam proses pembelajaran harus aktif dan partisipatif, karena konstruktivisme sebagai model pedagogis berpendapat bahwa dengan cara ini setiap siswa akan dapat berkembang sebagai individu secara mandiri.

Konstruktivisme sebagai pendekatan filosofis

konstruktivisme-2Pengetahuan tidak diperoleh dengan akumulasi data belaka, tetapi dari konstruksi mental yang dikembangkan oleh individu itu sendiri. Di sisi lain, dari sudut pandang filosofis, konstruktivisme berpendapat bahwa tidak mungkin untuk mengetahui hal-hal apa dengan benar, tetapi kita tahu manifestasi eksternalnya. Gagasan konstruktivisme ini didasarkan pada pendekatan filosofis Kant, yang membela ketidakmungkinan mengetahui apa “benda itu sendiri” dari realitas, karena kita hanya dapat mengetahui penampilan benda-benda.

Visi ini berimplikasi pada pendekatan filosofis dan ilmiah kemudian yang menghadirkan komponen konstruktivis: teori relativitas, prinsip ketidakpastian, teori pembelajaran dalam psikologi atau gagasan revolusi ilmiah bukan sebagai pertanyaan kumulatif data dan teori umum tetapi sebagai pergeseran paradigma intelektual dalam komunitas ilmiah.

Foto: iStock – triloks / jeffbergen

Topik dalam Konstruktivisme

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET