Apa itu Filamen intermediet dan fungsinya

Filamen intermediet adalah struktur protein dalam sitoplasma sel yang berfungsi untuk meningkatkan stabilitas mekanik sel. Mereka berada di antara mikrotubulus dan mikrofilamen untuk komponen struktural utama sitoskeleton. Nama ini berasal dari fakta bahwa mereka memiliki diamter sekitar 10 nanometer antara mikrofilamen (7 nm) dan mikrotubulus (20 hingga 30 nm). Pada tumbuhan, filamen intermediet tidak terjadi.

Setiap filamen disusun sebagai berikut: kepala berbentuk globe di terminal N dan ekor berbentuk serupa di terminal karbon. Ujung-ujung ini terhubung satu sama lain dengan struktur linear yang terbentuk dari heliks alfa.

“Senar” ini memiliki kepala bundar yang memiliki sifat melengkung dengan filamen perantara lainnya, menciptakan elemen yang saling terkait lebih tebal.

Filamen menengah terletak di seluruh sitoplasma seluler. Mereka meluas ke membran dan sering melekat padanya. Filamen ini juga ditemukan dalam nukleus, membentuk struktur yang disebut “nuklir lamina”.

Grup ini pada gilirannya diklasifikasikan menjadi subkelompok filamen menengah:

  • – Filamen keratin.
  • – Filamen Vimentin.
  • – Neurofilamen.
  • – Pelat inti.

Fungsi Filamen intermediet

Mereka adalah elemen yang sangat kuat dan tahan. Faktanya, jika kita membandingkannya dengan dua filamen lain (aktin dan mikrotubulus), filamen intermediata memperoleh stabilitas. Berkat sifat ini, fungsi utama filamen intermediet adalah secara mekanis, menolak perubahan sel. Mereka ditemukan berlimpah dalam tipe sel yang mengalami tekanan mekanis konstan; misalnya di sel-sel saraf, epitel dan otot.

Tidak seperti dua komponen sitoskeleton lainnya, filamen antara tidak dapat dirakit dan dibuang dengan ujung kutubnya.

Mereka adalah struktur kaku (untuk dapat memenuhi fungsinya: dukungan seluler dan respons mekanis terhadap stres) dan perakitan filamen adalah proses yang bergantung pada fosforilasi.

Filamen intermediet membentuk struktur yang disebut desmosom. Bersama dengan serangkaian protein (cadherin), kompleks-kompleks yang membentuk persimpangan antar sel ini dibuat.

Filamen intermedietbersama beberapa protein, memiliki tugas diantaranya:

  1. menopang sel secara struktural
  2. membentuk kerangka struktur 3 dimensi yang dapat diubah untuk sel
  3. menyediakan hubungan yang dapat disesuaikan antara membran sel dan sitoskeleton.

Penelitian biokimia telah memastikan bahwa ada beberapa kategori yang mempunyai karakteristik sama secara morfologi dan struktural. Filamen intermedia yang mirip tambang ini terdiri atas tetramer protein mirip batang yang diberkas erat menjadi untai uliran panjang.

Masing masing subunit tetramer agak berbeda setiap jenis filamen intermedia. Kategorinya mencakup: keratin, protein sidik fibriler glial, neurofilmen, dan lamin inti.

  1. Keratin

Keratin merupakan keluarga dari protein skleroprotein. Keratin terbagi ataskeratin tipe I dan keratin tipe II. Keratin tipe II merupakan materi dasar penyusun rambut dan kuku, sedangkan keratin tipe I membentuk sel epitel. Keratin monomer saling terikat dan membentuk filamen intermediet yang liat tidak dapat larut dan membentuk jaringan yang satu-satunya unsur biologi yang mempengaruhi kekuatan lapisan keratin adalah kitin. Fungsi dari keratin adalah menyokong bagian-bagian sel dan memberikan kekuatan peregangan.

Dalam keratin, terdapat cytoskeletal 19 tipe I yang biasa dikenal sebagai sitokeratin-19 atau keratin-19. Merupakan protein yang terdapat pada manusia yang dikodekan oleh gen KRT19. Keratin 19 merupakan keratin tipe 7 I pada filamen intermedia yang bertanggung jawab atas integritas struktural pada sel epitel. Karena tingginya kesensitivitasnya, keratin 19 digunakan sebagai media untuk mendeteksi tumor pada pasien kanker payudara.

2. Desmine

Desmine merupakan protein yang terdapat pada manusia dikodekan oleh gen DES. Desmin adalah tipe sel otot spesifik, yang berfungsi untuk menghubungkan myofibril pada otot bercorak (sekeliling cakram Z); contoh: otot rangka, otot polos (kecuali otot polos vascular).

3. Vimentin

Vimentin adalah kelompok polipeptida yang polimerisasi membentuk filamen di sitoskeleton, protein tipe III filamen intermedia yang dinyatakan dalam sel mesenchymal, yang ditemukan di semua sel metazoan.

4. Protein asam fibrilar glia

GFAP merupakan filamen intermediet yang paling utama pada astrosit matur dan memegang peranan penting dalam integritas sitoskeleton astrosit. Peningkatan jumlah GFAP saat astrogliosis sudah terbukti pada beberapa penelitian menyatakan bahwa GFAP merupakan penanda astrogliosis yang sensitif dan langsung meningkat setelah cedera. Kadar vimentin, filamen intermediet astrosit yang lain, sangat beragam, mulai dari sangat sedikit sampai minimal, bergantung pada subpopulasi astrosit.

Jenis selnya adalah sel glia, contohnya adalah astrosit, sel schwan, oligodendroglia. Yang berfungsi menyokong struktur sel glia.

5. Neurofilamen

Merupakan filamen intermedia yang ditemukan di neuron. Merupakan komponen utama dari sitoskeleton neuronal, dan diyakini berfungsi untuk memberikan dukungan struktural bagi akson dan untuk mengatur diameter akson. Neurofilamen terdiri dari rantai polipeptida atau subunit yang termasuk ke dalam keluarga protein yang sama seperti filamen intermediajaringan lain seperti subunit keratin.

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET