1. Apa Itu Arkeologi Forensik

– Arkeolog forensik umumnya digunakan oleh kepolisian dan oleh layanan keamanan untuk menyelidiki kejahatan dan menangkap pelakunya. Beberapa lembaga penegak hukum memutuskan untuk mempekerjakan arkeolog forensik untuk menyelidiki genosida yang terjadi di Rwanda pada tahun 1994. Mereka terbukti sangat membantu dalam menemukan kuburan dan menemukan bukti-bukti berharga tentang kejadian tersebut yang akan disajikan dalam sidang pengadilan hukum.

Temuan tim forensik arkeologi yang dituangkan di sebuah jurnal Inggris berhasil mengungkap sebab kematian Firaun ribuan tahun sebelum masehi. Temuan ini mematahkan berbagai mitos yang mengatakan Firaun mati digigit ular atau diracun.

Arkeologi forensik secara sederhana adalah istilah terkait dengan aliran yang baru dikembangkan dan sangat menarik. Berkaitan dengan penggunaan teknik arkeologi dalam mencari bukti pada TKP. Arkeolog forensik umumnya digunakan oleh kepolisian dan oleh layanan keamanan untuk menyelidiki kejahatan dan menangkap pelakunya.

Tugas arkeolog dalam bidang arkeologi forensik termasuk mengumpulkan bukti-bukti seperti penguburan manusia, artefak, jejak kaki, alat/tanda, dll, dan mencoba untuk mencari tahu situasi di mana kejahatan terjadi; dan untuk memastikan pengaruh pada sisa-sisa faktor eksternal yang mungkin telah tertinggal di TKP.

Mereka juga mencoba untuk menemukan semua sisa-sisa yang ada situ, dan jika tidak, bagaimana dan kapan mereka beradapada saat itu. Temuan arkeolog forensik terbukti sangat efektif dalam sidang di pengadilan, dan membantu polisi dalam penyelidikan tindak kejahatan.

Artikel lainnya:

  • Sebutkan Ciri-ciri Cacing Gelang (Nematoda)

Menarik lainnya

© 2024 Pengertian.Apa-itu.NET