Anatomi dan Fisiologi Kandung Empedu

  • Anatomi Kandung Empedu

Kandung empedu bentuknya seperti pir, panjangnya sekitar 7 – 10 cm. Kapasitasnya sekitar 30-50 cc dan dalam keadaan terobstruksi dapat menggembung sampai 300 cc. Organ ini terletak dalam suatu fosa yang menegaskan batas anatomi antara lobus hati kanan dan kiri. Bagian ekstrahepatik dari kandung ampedu ditutupi oleh peritoneum.(yayan 2008) Menurut Pearce ( 2006) bagian-bagian kandung empedu yaitu:

  1. Fundus Vesikafelea
    Bentuknya bulat, ujung buntu dari kandung empedu yang sedikit memanjang di atas tepi hati, dan sebagian besar tersusun atas otot polos dan jaringan elastik merupakan tempat penampungan empedu.
  2. Korpus Vesikafelea
    Bentuknya terbesar dari kandung empedu dan ujungnya membentuk leher dari kandung empedu

  3. Leher Kandung Empedu
    Merupakan leher dari kandung empedu yaitu saluran yang pertama masuknya getah empedu ke badan kandung empedu lalu menjadi pekat berkumpul dalam kandung empedu.

  4. Duktus Sistikus
    Panjangnya + 3 ¾ cm berjalan dari leher kandung empedu dan bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum

  5. Duktus Hepatikus, Saluran yang keluar dari leher

  6. Duktus koledukus, Saluran yang membawa empedu ke duodenum

Pasokan darah ke kandung empedu adalah melalui arteri akan terbagi menjadi arteria dan posterior secara khas merupakan cabang dari arteri hepatica kanan, tetapi asal dari arteri sistika bervariasi.  Menurut Pearce, 2006: 206, kandung empedu mempunyai beberapa lapisan yaitu:

  • Lapisan Serosa Peritoneal. Merupakan lapisan luar dari empedu
  • Lapisan otot tak bergaris, Merupakan lapisan tengah dari empedu.
  • Lapisan dalam mukosa atau membrane mukosa

Merupakan lapisan yang bersambung dengan lapisan saluran empedu yang memuat sel epitel silinder yang mengeluarkan sekret masin dan cepat mengabsorpsi air dan elektrolit, tetapi tidak garam empedu atau pigmen karena itu empedunya menjadi pekat.

  • Fisiologi Kandung Empedu

Empedu diproduksi oleh sel hepatosis sebanyak 500-1500 ml per hari. Di luar waktu makan, empedu disimpan sementara di dalam kandung empedu. Dan disini mengalami pemekatan sekitar 50 persen. Pengaliran cairan empedu di atur tiga faktor, yaitu sekresi empedu oleh hati, kontraksi kandung empedu dan tahanan sfingter koledukus. (Baughman,2000).

Cairan empedu merupakan cairan yang kental yang berwarna kuning keemasan kehijauan yang dihasilkan secara terus menerus oleh sel hepar + 500-1000 ml sehari. Empedu merupakan zat esensial yang diperlukan dalam pencernaan dan penyerapan lemak. Cairan empedu merupakan suatu media untuk menyekresi zat tertentu yang tidak dapat disekresi oleh ginjal. (Syaifuddin, 2009). Menurut Syaifuddin (2009) unsur-unsur cairan empedu yaitu:

  1. Garam-garam empedu
    Disintesis oleh hepar, berasal dari kolesterol, suatu alcohol steroid yang banyak dihasilkan hati dan berfungsi membantu pencernaan lemak dan mengemulsi lemak dengan kelenjar lipase dari pankreas

  2. Sirkulasi Antero Hepatik
    Garam empedu (pigmen) diabsorpsi oleh usus halus masuk ke dalam vena partu di alirkan ke hati untuk digunakan ulang

  3. Pigmen Empedu
    Pigmen empedu merupakan hasil utama dari pemecahan haemoglobin dari plasma mensekresinya ke dalam empedu

  4. Bakteri Dalam Usus Halus
    Bakteri dalam usus halus mengubah billirubin menjadi urobilin yaitu satu zat yang direabsorpsi dari usus dan di ubah menjadi sterkobilin yang disekresi dalam feses sehingga berwarna kuning.

  • Fungsi empedu

  1. Sebagai persediaan getah empedu, membuat getah empedu menjadi kental
  2. Getah empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh sel hati jumlah setiap hari dari setiap orang dikeluarkan 500-1000 cc yang digunakan untuk mencerna lemak
  3. Memberi warna feses dan sebagian diabsorpsi kembali oleh darah dan membuat warna pada urin yang disebut urobilin

Menyimpan dan memekatkan empedu. Kandung empedu mampu menyimpan sekitar 40-60 ml empedu. Empedu hati tidak dapat segera masuk ke deudenum; akan tetapi setelah melewati duktus hepatikus, empedu masuk ke duktus sistikus dan kandung empedu. Dalam kandung empedu, pembuluh limfe dan bembuluh darah mengabsorbsi air dan garam-garam anorganik, sehingga empedu dalam kandung empedu kira-kira 5 kali lebih pekat dibandingkan dengan empedu hati. Secara berkala kandung empedu mengosongkan isinya kedalam duodenum melalui kontraksi simultan lapisan otot nya dan relaksasi sfingter oddi. Hormone kolesistokinin (CCK) dilepaskan dari sel duodenal akibat hasil pencernaan dari protein dan lipid dan hal ini merangsang terjadinya kontraksi kandung empedu.

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET